Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.

WhasApp

Catatan Bloger Dua Kali Nonton Film Gratis Di Bioskop

Pengantarnya sudah ada di sini. Nah ini sambungan cerita dari menonton bioskop gratisan. Film pertama yang ditonton gratis di XXI adalah Film Iqro. Selang tiga minggu kemudian, persisnya kemarin, mendapat kesempatan lagi menonton film From Bali To Bandung, gratisan. Lumayan dapat tiket menonton film bioskop seharga 50 ribu secara gratis.

Aslinya sih kalau lagi ingin menonton film-film bioskop, suka nonton dari komputer secara streaming. Selain gratis, tinggal pilih saja film apa yang akan ditonton. Nonton filmnya juga bisa sambil tiduran dan dijeda. Nah kebetulan memang, dua film gratisan itu benar-benar membuat rasanya seperti masuk ke dunia baru. Dunia ulasan perfilman. Selain itu juga hitung-hitung jumpa langsung dunia nyata teman-teman yang sama-sama suka ngeblog.

1. Ditegur Sama Sutradara

Lantaran baru pertama kali belajar mengulas film, ternyata dapat teguran langsung dari sutradara Film Iqro. Asli kaget waktu dikirim pesan ke Facebook kalau tulisan ulasan filmnya terlalu rinci. Terlalu banyak spoiler yang diceritakan, padahal filmnya belum resmi beredar secara umum. Kebetulan waktu itu dapat undangan khusus nonton tayang perdana bersama pemain film.

Begitu dapat teguran, langsung buru-buru memperbaiki tulisan sambil minta maaf ke pak sutradara. Awalnya dari 1.000 kata, langsung dipangkas <500 kata. Dari sini banyak belajar kalau soal nonton film hampir sama dengan cara menulis jualan blogpost. Mungkin lantaran film Iqro memang bagus dan sesuai sekali dengan minat, jadi ulasannya terlalu mendetail.

Poster Film Iqro Petualangan Meraih Bintang Aqila, Opa, Oma, Faudzi
Poster Film Iqro Petualangan Meraih Bintang Aqila, Opa, Oma, Faudzi

2. Belajar Menulis Ulasan Film

Banyak belajar dari film Iqro, akhirnya film yang kedua kemarin ditonton ditulis dengan nada datar. Film From London to Bali kemarin itu diambil dari satu sisi cerita saja. Ambil dari sisi lokasi pengambilan gambar. Untuk jalan cerita hanya sedikit saja, khawatir nanti salah lagi. Walau memang film yang kedua itu sudah tayang perdana. Jadi walau cerita lengkap sekali pun mungkin tidak terlalu masalah. Beda dengan film Iqro yang belum tayang perdana serentak se Indonesia.

3. Ketemu Artis Bak Di Tipi-Tipi

Waktu nonton film Iqro, ada acara kecil semacam pengantar sebelum menonton bareng (nobar) dimulai. Hadir dalam acara itu sutradara, produser, pemeran utama, artis, dan kru film. Aslinya sih waktu melihat acara itu biasa-biasa saja. Sama sekali tidak ada keinginan foto bareng dengan artis.

Nah begitu acara film Iqro selesai, entah kenapa muncul rasa ingin foto bareng. Akhirnya bisa juga walau tidak sama pemain utama, si Aqila. Waktu selesai acara tonton bareng dalam Iqro, suasana benar-benar ramai. Antri yang ingin foto bersama dengan para pemain film.

Lebih-lebih waktu menonton film From London to Bali. Khusus laki-laki, siapa yang tidak mau foto bersama dengan artis cantik terkenal Nikita Willy. Dari awal sebelum berangkat, sudah ada harapan untuk bisa foto bersama dengan pemain film yang cantik-cantik. Namun apa daya, ternyata suasana di bioskop Empire 21 BIP Bandung benar-benar seperti di tipi-tipi.

Nikita Willy dalam Film From London To Bali
Nikita Willy dalam Film From London To Bali via Instagram Fromlondontobali

Begitu para pemain utama terlihat di ruang antrian tiket bioskop, ramai sekali orang yang ingin berebut berfoto bersama. Para pemain pergi ke kiri, orang ikut juga pergi ke kiri. Rombongan artis pergi ke kanan, penonton ikut juga pergi ke kanan. Persis seperti acara di televisi kalau ada artis muncul di tengah masyarakat. Ada acara histeris, salaman, foto bersama, swafoto, dsb. Melihat suasana dan kondisi riuh seperti itu, akhirnya kandas juga untuk bisa foto bareng artis cantik.

4. Bawa Bulpen dan Kertas

Pelajaran ini didapat waktu menonton film Iqro. Ada beberapa bagian yang perlu dicatat sebagai bahan yang akan diceritakan kembali. Memang bisa saja menulis di ponsel, tapi kalau menulis di HP terlalu lama dan terlalu lambat. Akhirnya terpikirkan untuk bawa pena dan kertas jika akan datang ke acara-acara seperti ini. Mirip seperti wartawan yang sedang mencatat berita.

5. Pilih Sendiri Film yang Akan Diulas

Berbeda memang dengan kegiatan blogpost yang bayarannya bisa dapat uang tunai. Kalau pergi acara menonton, bayarannya ‘hanya’ dapat tiket gratis untuk menonton. Walau memang dalam acara nonton perdana film Iqro, saat masuk ke ruang bioskop di atas masing-masing bangku sudah ada tas kecil. Isi tas kecil ini ada buku dan gantungan kecil bergambar poster film.

Jika menonton film pertama itu ada kesan yang mendalam, film yang kedua hanya mendapat hiburan cerita romantis dengan latar pemandangan yang keren-keren. Jadi di lain waktu, mungkin akan dipilah lagi film yang akan ditonton dan diulas. Setidaknya acara have fun ini bisa dijadikan acara silaturrahmi dengan teman-teman sesama bloger Bandung.

Ridha Harwan
Ridha Harwan

Penjual jasa penerjemah Inggris ke bahasa Indonesia dan Indonesia ke bahasa Inggris. Cek profil di sini atau tombol media sosial di bawah ini. Tolong jangan percaya 100% dengan apa yang saya tulis di atas. Terima kasih atas kunjungannya. Silakan WhatsApp saya.

Articles: 551

Ikuti

Cara terbaik mengikuti tulisan tarjiem adalah dari surat elektronik.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *