Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Ilmu Kuno Cara Jualan Jasa Penerjemah Bahasa Dari Web
Sebelumnya sudah ada tulisan seperti ini, “Cara Jualan Daring Dari Web ala Penerjemah Inggris Indonesia” dan “Cara Promosi Mendapatkan Pekerjaan Terjemahan Bahasa“. Tidak ada salahnya dibaca dibaca dulu.
Mungkin juga masih ada tulisan yang semisal dengan judul-judul di atas dan tulisan ini sendiri di blog tarjiem. Silakan dijelajahi.
Latar belakang tulisan ini sama. Penjelasan bagi mereka yang mau jualan.
Ilmu Kuno Jualan Jasa Terjemahan
Bagi saya ini ilmu kuno. Sudah lama tidak mengikuti perkembangan dunia pemasaran digital. Bisa jadi isinya sama dengan tulisan lama.
TikTok
Itu ilmu barunya.
Sepuluh tahun lalu atau lebih, saya sempat mencoba jualan jasa terjemahan dari Twitter, X. Mencari cuitan yang butuh jasa penerjemah. Termasuk mamanfaatkan tanda pagar atau hashtag.
Sekarang bisa begitu. Hanya beda merek.
Mudahnya Mencari Pengikut di TikTok
Itu kabar yang terakhir saya dapat. Lebih mudah mencari pengikut alias follower di TikTok dibandingkan di X Twitter, Facebook, atau Instagram.
Shopee
Merek dari Tiongkok ini memang fenomenal sekali. Sama prinsipnya. Buka lapak di sana lalu jualan deh.
Cara di lokapasar merek ini bisa juga diterapkan di lokapasar yang lain, TokoPedia atau Lazada.
Berawal Dari Web Jasa Penerjemah
Baik itu TikTok atau Shopee, semuanya bisa diawali dengan memiliki satu buah web di internet. Lebih tepatnya memiliki merek ato brand sendiri.
Sayangnya, ide memiliki web di internet itu saat ini dianggap ilmu kuno, cara kuno.
Anak muda lebih dominan suka dengan media sosial atau lokapasar (marketplace). Mungkin bu-ibu juga begitu. Entahlah kalau pak-bapak.
Punya Web Jasa Terjemahan Belum Tentu Bisa Langsung Menghasilkan Uang
Sudahlah harus mempersiapkan uang rutin, begitu toko daring jasa terjemahannya sudah jadi, belum tentu bisa mencari calon pembeli. Beda dengan di lokapasar yang sudah punya aset calon pembelinya.
Itu sebabnya, jualan pakai web itu adalah ilmu kuno di 2023 era akal imitasi (artificial intelligence).

Belum lagi tantangan besar harus bisa memasarkan dan bersaing dengan web-web lain di internet atau mesin pecarian Google. Itu lebih suliiiit dibandingkan harus membuat web.
Tapi…
Jika kita sudah memiliki web, kita sudah punya merek sendiri. Tinggal disamakan saja nama toko atau domain web dengan merek toko di berbagai lokapasar atau media.
Kurang lebih begitu.
Tulisan receh lain: Menjadi Penerjemah Bahasa Inggris Indonesia Freelance (Mandiri) Tak Seindah yang Dibayangkan