Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Apakah Bisa Saya yang Bekerja Sebagai Akuntan Ini Memutar Haluan Berkarir Menjadi Penerjemah?
Jika ada yang berkomentar di blog jasa penerjemah ini, lalu ada yang membalas, maka balasan itu tidak ada pemberitahuan ke penanya. Beda dengan media sosial. Meski begitu, kadang ada kenikmatan sendiri jika berhasil membuat tulisan dalam satu hari.
Judul di atas adalah pertanyaan dari kolom komentar. Dari tulisan yang sudah lama sekali.
Komentar lengkapnya begini:
siang pak. izin bertanya. saya seorang pekerja bidang accounting di sebuah pabrik tekstil. tapi saya sangat minat dengan bahasa inggris. pertanyaannya, apakah bisa saya yang bekerja sebagai accounting ini memutar haluan berkarir menjadi penerjemah? lalu bagaimana caranya?
Terima kasih
Dari: Jesika
Sebenarnya sudah banyak tentang pertanyaan tentang penerjemah yang sejenis di sini. Tulisan ini akan berusaha menjawabnya. Hitung-hitung biar tidak sampai satu tahun libur menulisnya. Sambil berharap yang bertanya bisa membaca jawaban ini.
Kok putar haluan jadi penerjemah?
Jadinya saya tanya balik. Mau jawab pertanyaan malah balik bertanya.
Penerjemah dan akuntan kan sama-sama duduk di atas kursi dan ada meja. Malah kan akuntan zaman sekarang juga kerja pakai komputer atau laptop. Lalu kerjanya juga sama-sama menguras pikiran. Kerja otak bukan pakai otot.
Malah akuntan ada sertifikasi dan lebih populer dibandingkan penerjemah. Mungkin lebih dihargai.
Mau Jadi Penerjemah atau Akuntan Tetap Sama Saja
Ya itu pendapat saya pribadi. Mau jawab pertanyaan yang diajukan di atas susah karena bagi saya ada informasi yang kurang. Kondisi, latar belakang, dan alasan orang kan beda-beda. Jadi paling enak jawabanya, tergantung.
Penerjemah lebih banyak uang dibandingkan akuntan?
Kalau pindah haluan jadi penerjemah bahasa karena berharap mendapatkan uang lebih banyak, lebih baik pikir-pikir ulang lagi. Ok la penerjemah sudah ada robot pesaingnya, Google Translate.
Akuntan juga kan?
Tidak sedikit aplikasi di Google Play Store yang fungsinya untuk menghitung laba-rugi atau laporan keuangan sederhana.
Artinya, dua keahlian ini sama-sama memiliki pesaing abadi, robot.
Berharap bisa bekerja dari rumah?
Harapannya salah juga ini. Akuntan kan juga bisa. Apalagi sejak COVID-19 ini, sudah sedikit mudah menjelaskan pekerjaan jasa yang bisa dilakukan dari rumah. Mau tetap jadi akuntan kan bisa? Mau jualan jasa akuntan dari rumah kan juga bisa?
Prinsipnya sama saja dengan jualan jasa terjemahan Inggris Indonesia ini.
Tebak-Tebakan Alasan Pindah Haluan Jadi Penerjemah
Kalau jawab jenis pertanyaan ini, enaknya harus tahu alasannya.
Kalau di tempat kerja sebelumnya ada selingkuhan lalu ingin menjauh dari selingkuhan, ya tinggal pindah kantor.
Kalau gaji akuntan di tempat kerjanya kurang baik, belum tentu jadi penerjemah malah lebih baik. Apalagi penerjemah lepas alias freelance.
Tapi…
Bisa jadi pindah ke penerjemah malah lebih baik. Masa depan tidak ada yang tahu kan?
Saran
Sebaiknya harus ada alasan yang logis untuk pindah haluan kerja. Termasuk persiapan uang saat mulai merintis jadi penerjemah. Kecuali mau kerja di kantoran, beda cerita.
Kalau mempunyai latar belakang pendidikan bahasa atau pernah keliling Eropa, tidak ada salahnya pindah haluan.
Saya sendiri menyarankan tetap di kerja sebelumnya kecuali ada alasan logis dan perhitungan yang matang. Termasuk persiapan mental dan dukungan orang sekitar.
Bukan berarti pindah haluan malah lebih baik. Atau, pindah haluan malah jadi lebih baik.
Caranya jadi penerjemah?
Ada banyak tulisan lama. Saya sendiri sampai lupa. Coba saja baca:
- Cara Jualan Daring Dari Web ala Penerjemah Inggris Indonesia
- Cara Promosi Mendapatkan Pekerjaan Terjemahan Bahasa
- Mencari Lowongan Kerja Tidak Sulit Dengan Cara Ini
- Cara Memulai Karier Untuk Menjadi Penerjemah Bahasa
- Untuk Menjadi Penerjemah Bahasa Apakah Harus Kuliah?
Nomor empat di atas, mungkin isinya rada benar cocok.
Demikian. Maaf kalau lama membalas komentarnya. Jangan lupa tetap bersyukur atas pekerjaan yang sudah ada.