Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Hari Penerjemahan Internasional atau International Translation Day 30 September 2018
Ini adalah tulisan pertama di hari terakhir bulan September 2018. Tidak terasa betul bulan ini tidak ada tulisan di sini. Memang di pertengahan bulan ini sempat pulang ke rumah dulu ke Jambi selama seminggu lebih, pulang-pergi lewat jalur darat. Pulangnya sih menyenangkan, karena sempat mampir ke Jakarta dulu menginap dua hari. Cuma kembali ke Bandung, sempat juga merasakan kemacetan di dalam bus saat melalui jalan bebas di hambatan karena pembangunan kereta cepat atau LRT saat lewat Cikampek.
Hari Penerjemahan Internasional atau International Translation Day adalah hari raya bagi para penerjemah bahasa, entah itu penerjemah tulis (translator) atau penerjemah lisan/juru bahasa (interpreter). Itu arti sederhana dari International Translation Day.
Menurut Wikipedia, Hari Penerjemahan Internasional ini berasal dari Jerome atau Hieronimus. Ia adalah seorang pendeta yang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Latin di abad ke-3. Atas gagasan FIT atau Fédération Internationale des Traducteurs sebagai asosiasi penerjemah internasional, tanggal kematian pendeta Jerome diusulkan sebagai hari penerjemah bahasa pada tahun 1953. Barulah pada tahun 2017, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui tanggal 30 September dijadikan sebagai Hari Penerjemahan Internasional karena penerjemah ini berperan sebagai jembatan penghubung antar bangsa-bangsa di dunia.
Ternyata Hari Ulang Tahun Penerjemah Bahasa Baru Dua Tahun Umurnya
Setelah membaca artikel Wikipedia saat menulis paragraf di atas, baru sadar kalau secara resmi profesi penerjemah bahasa itu baru ‘diakui’ tahun lalu. Pantas saja setiap kali menjawab apa pekerjaan saya, selalu saja analogi yang dipakai oleh penanya adalah Google Translate. Lalu, profesi penerjemah bahasa di Indonesia atau posisi penerjemahan di pemerintahan mulai dicetus oleh presiden RI ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Itu cerita yang didapatkan waktu mengikuti acara HPI beberapa bulan yang lalu. Belum sempat juga menyelesaikan ceritanya, padahal sudah 50% tulisannya. #panjangsoalnya
Hal yang Penting di Hari Penerjemahan Internasional
Sebenarnya tidak ada yang penting di hari penerjemah bahasa ini. Cuma setelah membuka lapak jasa penerjemah Inggris Indonesia selama 5 atau 7 tahun lebih ini, ada yang patut dicatat dan diingat ketika memasuki bulan September atau setelah Indonesia merayakan kemerdekaan, 17 Agustus.
Diskon CAT Tools
Bagi penerjemah bahasa atau translator, CAT Tools adalah jenis perangkat lunak atau software khusus untuk penerjemah bahasa profesional. Nah, setiap memasuki bulan September, akan selalu ada momen harga perangkat lunak ini turun harga. Biasanya, semula harga Cat Tools sekitar 800 USD bisa jadi diskon hingga 500 USD. Terlebih kalau memasuki akhir tahun. SDL Trados adalah program yang paling populer dan paling saya incar untuk dibeli. Soalnya Trados yang dipakai saat ini masih versi 2009.
Proz Selalu Bikin Acara Gratisan Pada Akhir September
Proz sendiri adalah situs atau tempat para penerjemah dari seluruh dunia berkumpul atau pasar penerjemah internasional. Bahasan apa itu Proz sudah pernah dibahas di sini. Pada tahun 2018 ini atau tepatnya 5 hari lalu, pada tanggal 26-27 September 2018 Proz bikin acara siaran langsung (live streaming) presentasi beberapa video terkait dunia terjemahan. Video bagaimana cara jadi penerjemah bahasa itu semuanya bisa diakses secara gratis. Bahkan kemarin, siaran langsung itu juga ditampilkan di Facebook.
Cerita Dari Rekan-Rekan Penerjemah Bahasa
Sebenarnya tulisan ini terinspirasi dari dua tulisan dari dua orang rekan penerjemah bahasa profesional lain di blog mereka. Dua rekan tersebut membuat kiriman tulisan di blog mereka dalam rangka merayakan Hari Penerjemahan Internasional, jadilah terdorong juga menulis soal Hari Penerjemahan Internasional juga.
Pertama, cerita dari Ibu Dina Begum. Tulisan dalam blog beliau cukup singkat. Cuma kalau penasaran bagaimana cara atau cerita penerjemah buku atau fiksi, bisa diintip-intip blog beliau.
Lalu yang kedua dari tulisan Mbak Ros. Tulisan dalam bahasa Inggris tingkat tinggi itu benar-benar membagikan pengalaman bagaimana suka-duka jadi penerjemah bahasa. Awalnya tidak percaya kalau ada penerjemah bahasa yang tidak dibayar upah pekerjaanya dari pemberi kerja atau agensi penerjemah yang nominalnya mencapai ratusan juta rupiah. Namun begitu malam ini baru membaca tulisan beliau, ternyata cerita horor profesi penerjemah itu nyata juga.
HPI Juga Bikin Acara di Hari Penerjemahan Internasional
Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) tahun ini membuat acara dalam rangka merayakan Hari Penerjemahan Internasional. Tema tahun 2018 ini adalah ‘Penerjemah & Juru Bahasa Pamong Bahasa Warisan Bangsa’. Acara ini diselenggarakan di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Rawamangun, Jakarta Timur, hari Sabtu 29 September 2018 kemarin. Gambar sampul dalam tulisan ini meminjam poster atau spanduk acara HPI.
Jika melihat foto-foto dokumentasinya, ternyata acara menarik juga, dikarenakan pembicaranya cukup banyak. Salah satunya penerjemah dan juru bahasa di Sekretariat Kabinet RI (Setkab RI). Menariknya lagi, sepertinya baru kali ini melihat ada dokumentasi berupa video dalam acara HPI.
Semoga dengan adanya Hari Penerjemahan Internasional ini, penerjemah tidak selalu disamakan dengan Google Translate atau juru ketik.