Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Cara Bekerja Jadi Penerjemah Setelah Lulus Kuliah Sastra Inggris
Muncul pertanyaan dari kolom komentar baru-baru ini. Pertanyaan ini menarik karena spesifik pertanyaannya. Pertanyaan ini ditanyakan di tulisan yang juga menjelaskan cara memulai karier untuk menjadi penerjemah bahasa. Cuma, di ujung pertanyaan ada tambahan “setelah lulus kuliah jurusan Sastra Inggris”.
Pertanyaan aslinya adalah:
Kk tlong ksih tau sya kk .. bagaimna cara ny agar saya bisa bkerja jdi translator setelah lulus kuliah jurusan sastra inggris? Mksih bnyk – Anizia
Bagaimana Cara Agar Saya Bisa Bekerja Jadi Translator Setelah Lulus Kuliah Jurusan Sastra Inggris?
Poin utama dari pertanyaan di atas adalah keinginan untuk menjadi penerjemah bahasa setelah menyelesaikan kuliah sesuai disiplin ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan, Sastra Inggris.
Penulis sendiri juga lulusan Sastra Inggris, Universitas Udayana. Jadi ada kesamaan latar belakang keilmuan antara penanya dan penulis. Pastikan dulu lulus kuliah agar bisa fokus memulai jenjang karier di dunia jasa translate.
Baca Juga: Cara Memulai Karier Untuk Menjadi Penerjemah Bahasa
Menurut hemat penulis, ada dua pendapat agar bisa bekerja jadi penerjemah bahasa setelah lulus kuliah. Pertama meniti karier menjadi penerjemah tidak terikat atau freelance dan yang kedua adalah melamar kerja yang membuka lowongan kerja bagian penerjemah. Informasi ini tidak terbatas hanya untuk lulusan Sastra Inggris saja, namun bisa ditujukan kepada teman-teman mahasiswa dari jurusan bahasa lain, seperti Sastra Arab, Sastra Rusia, Sastra Jepang, Sastra Prancis, Sastra Belanda, atau jurusan bahasa lainnya. Bahkan teman-teman yang dari jurusan lain juga bisa, misalnya dari bidang pendidikan atau fakultas yang berbeda.
Cara Pertama: Menjadi Penerjemah Lepas (Freelance)
Keinginan dan semangat saya untuk bekerja mandiri sudah ada jauh sebelum diwisuda. Begitu lulus kuliah, akhirnya mulai tahapan awal-mula menjadi penerjemah lepas atau freelancer dari kamar kos 1,5 meter x 2 meter. Hanya saja saat itu, ada pendapat kalau namanya bekerja itu harus di perusahaan, agensi, toko, biro, kantor, pabrik, dsb. Dimulai dengan mencari lowongan pekerjaan, membuat surat lamaran kerja, memasukkan surat lamaran (calon istri) kerja, menunggu panggilan wawancara atau tes kerja, hingga akhirnya diterima kerja dan melakukan rutinitas kerja. Pandangan itu muncul dari orang-orang terdekat penulis sejak 7 tahun yang lalu hingga sampai tulisan ini dibuat.
Ada beberapa cara agar bisa bekerja menjadi penerjemah bahasa atau translator melalui jalur penerjemah lepas. Ketiga cara di bawah ini bisa digabungkan menjadi satu kesatuan secara bersamaan.
Melamar Ke Agensi Penerjemah Bahasa Sebagai Freelance
Ada beberapa agensi atau perusahaan yang fokus pada bidang jasa penerjemah bahasa. Mulailah dari sini. Cari daftar agensi penerjemah melalui internet dan temukan halaman kontak mereka. Lalu hubungi mereka melalui surel dengan bahasa yang sopan dan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tanyakan secara singkat apakah mereka mereka membuka lowongan kerja posisi freelance. Jika ingin memasukkan curriculum vitae atau resume, cukup lampirkan satu lembar saja. Pastikan saja alamat kontak (Surel/telp/SMS/WA) di CV/Resume yang dituliskan aktif dan bisa dihubungi. Agensi penerjemah bahasa sendiri ada yang lokal (Indonesia) atau Luar Negeri (Internasional). Saya sarankan, mulailah dari agensi penerjemah lokal.
Mulai Bekerja Sendiri Sebagai Freelance dan Online
Tanpa bermaksud menakut-takuti, ini adalah tahapan sulit baik bagi para pemula atau mereka yang sudah pernah bekerja menjadi karyawan atau pegawai. Hitung kapasitas diri jika memutuskan ingin memulai karier sebagai penerjemah lepas yang jualannya bisa dilakukan secara online. Pastikan dulu kemampuan bahasa yang dimiliki sudah benar. Cara sederhana untuk mengetahuinya dengan melihat tulisan status sendiri di media sosial, Facebook misalnya. Lihat, apakah tulisan kita sudah sesuai pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
Mulailah dengan membuat blog gratisan di Blogspot atau Blogger dengan akun Gmail. Kemudian buat akun media sosial halaman penggemar atau fanspage di Facebook sesuai nama blog. Setelah itu, mulailah tahapan promosi bisa dimulai dari orang-orang terdekat. Mulai promosi dari ragam media atau toko online. Entah itu di Tokopedia, Ka*kus, BukaLapak, OLX, Grup Whatsapp, Grup Facebook, dsb. Jangan menerima pekerjaan jika tidak mampu menerjemahkannya. Baik dari segi waktu, biaya, dan tenaga.
Selain berpromosi secara daring atau online, promosi secara langsung juga bisa dilakukan. Salah satunya dengan menyebarkan dan memasang selebaran “Menerima Jasa Terjemahan Bahasa Inggris Indonesia” di kampus-kampus atau sekitar lokasi perkantoran. Dari sini, lika-liku petualangan teman-teman menjadi CEO, enterprenuer, wiraswasta, wirausaha, pekerja ‘koloran’, anak kalong, bos masa depan, atau apa pun itu istilah, dimulai.
Mendaftarkan Diri Gratis Di Pasar Jasa Digital (Marketplace)
Ada banyak pasar digital di dunia maya. Beberapa di antaranya sudah disebutkan sebelumnya. Khusus untuk penerjemah bahasa, ada situs Proz.com yang skalanya sudah skala internasional. Saya sendiri dulu mulainya dari oDesk atau Upwork dan Elance. Manfaatkan betul keanggotaan gratis di situs-situs seperti ini. Jangan dulu berbayar jika belum dimaksimalkan keanggotaan gratisannya. Silakan eksplorasi mesin pencari untuk menemukan situs sejenis ini. Saya sendiri juga sempat ke fiverr atau craigslist.
Wajib Baca! Menjadi Penerjemah Bahasa Inggris Indonesia Freelance (Mandiri) Tak Seindah yang Dibayangkan
Cara Kedua: Melamar Kerja Di Posisi Penerjemah Bahasa
Untuk cara kedua ini, pembahasannya tidak perlu banyak. Karena cara ini sudah umum dan informasinya juga sudah banyak. Hanya saja perlu disadari, tidak banyak kantor atau perusahaan memiliki posisi penerjemah bahasa. Saya dulu mulainya dari informasi lowongan kerja dari iklan baris yang ada di koran Kompas setiap hari Sabtu. Umumnya memang posisi kerjanya di kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya. Selain Kompas atau media cetak lainnya, dulu mulainya dari situs pencari kerja seperti JobsDB atau JobStreet. JobStreet lumayan juga informasi lowongan kerja penerjemah bahasa. Untuk masa kini, grup Himpunan Penerjemah Indonesia di Facebook atau grup-grup daring lain yang kira-kira ada potensi informasi lowongan kerja penerjemah juga bisa dipertimbangkan.
Apa yang saya tuliskan di atas, bisa dibilang sudah saya lakukan semuanya sepanjang proses yang dikenal ikhtiar mencari rezeki. Baik itu menjadi penerjemah lepas ‘koloran’ atau pekerja kantor berdasi sama-sama memiliki tantangan tersendiri. Ada kenyamanan tersendiri di dalam hati selama kita bekerja saat bidang keilmuannya kita kuasai dan bekerja menjadi translator Inggris-Indonesia setelah lulus kuliah Sastra Inggris adalah pilihan yang baik.
emang paling enak kerja sendiri.. gak ada target dan gak harus disuruh ina inu sama big bos.. cuma namanya online ya kang,, kita sulit untuk menargetkan angka yang akan didapat.. tapi percayalah Allah akan selalu memberikan rezeki yang berlimpah dan halal aminn
aamiin.. tau aja nih
Sepertinya yang paling tepat buka jasa sendiri deh, atau kalau gak mau ribet ya jadi penerjemah di perusahaan saja :)
Nah ini.
Sukses selalu kang. Ane jg mempunyai impian bisa jadi penerjemah.
jadi ketemu artikel ini cocok sekali bagi saya. Thx kang
Semoga suatu saat bisa juga jadi penerjemah dan juru bahasa profesional.
mantpa nih mas satu ini hebat menerjemahkan ke dlam bahasa inggris. 10 jempol ini buat rerijem.com heheheee..
pasti banyak banget langganan yang menggunakan jasa tarijem ini. Sangat terpercaya
Terima kasih Ibu Vika.
Terima kasih sharingnya mas Ridha :)
Sama-sama Pak.