Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Pindah Dari DhyHost ke BestariWebHost
Akhirnya si tarjiem pindah hosting Agustus 2020. Setelah pindah diam di Dhyhost akhirnya pindah ke BestariWebHost bestariwebhost.com. Sesuai tulisan sebelumnya, alasan bertahan di DhyHost sampai empat tahun lebih karena mendapatkan harga 124 ribuan untuk hos berbagi atau share hosting kapasitas penyimpanan 5 GB. Bulan Agustus ini perpanjangan DhyHost, entah yang ke berapa kalinya bersama bos Aldhy. Mungkin ini masuk tahun kelima.
Pindah Ke Hosting Bestari
Layanan bos Tanto atau Bestari ini sudah melalui beberapa tahap percobaan. Maklum saya benar-benar kapok salah pilih hosting untuk tarjiem. Ada banyak ceritanya, salah satunya saat di NameCheap.
Saat menulis Tema WordPress Tercepat dan Gratis, pengujian itu dilakukan di Bestari. Dalam tulisan itu tidak ada nama Bestari karena masih tahap uji coba. Baru satu minggu cobanya. Hasilnya sangat bagus.
Setelah mengecek berapa lama Bestari sering “mati lampu” dengan uptimerobot.com
setelah beberapa bulan, baru yakin pindah ke Bestari. Pindah ke Bestari setelah enam bulan share hosting tidak dipakai sejak pertama kali dibeli. Dipakai hanya untuk keperluan fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan.
Alasan Pindah ke Bestari
Saat pertama kali beli hosting Dhyhost 5 GB, mesinnya ada di Amerika. Selama beberapa tahun perjalanan, ada beberapa kali perpindahan peladen alias server yang dipakai. Lalu tahun 2020 ini, mesinnya di Eropa.
Tidak ada masalah. Malah saya nyaman di Dhyhost. Mesin Eropa yang dipakai juga tidak ada masalah akses dari Indonesia. Merek mesinnya juga bagus.
Pindah karena ingin menggunakan mesin yang ada di Indonesia, hosting Indonesia. Tantangan paling berat menggunakan mesin Indonesia itu sering down. Alasannya ada banyak sekali.
Sekelas hosting 10% saja, saya kecewa berat. Sudahlah mahal, suka gagal akses, down. Hampir dua bulan uptime Bestari diperiksa. Tidak buruk. Bagus. Lebih memilih diam dulu di mesin lama sambil memastikan layanan hos personal ini layak dan tepat untuk tarjiem. Kapok omp ambruk lagi.
Kenyamanan Pindah ke Bestari
Paket hosting Bestari yang dipilih adalah 1 GB SSD LiteSpeed seharga sekitar 124 ribu setahun. Bandingkan dengan harga lama Dhyhost 5 GB juga 124 ribuan.
Harga 1 GB itu standar, setelah melakukan banyak perpandingan layanan hos berbagi se-Indonesia raya untuk mesin di Indonesia. Si tarjiem ini perlu 500 MB, minimal. Artinya 1 GB itu mepet sekali. Pas.
Entah kenapa, ada kenyamanan pindah ke Bestari atau mesin Indonesia. Jujur saja, dari segi akses wp-admin atau WordPress, rasanya agak sedikit cepat.
Jika kecepatan blog ini tanpa plugin Elementor, cepat sekali. Hitungannya bisa sampai milidetik. Itu versi Google Chrome dari komputer pakai jaringan internet kabel.
Memang, salah satu parameter uji mesin Bestari, yah itu, sesuai tulisan Tema WordPress Tercepat di atas. Ternyata benar, setelah migrasi penuh, hasilnya tidak jauh.
Tiket Pindah ke WhatsApp
Selama ini sudah terbiasa menggunakan layanan Tiket kalau ada yang ingin ditanyakan atau Obrolan Langsung alias Live Chat jika itu mendesak. Dengan Bestari, saya kebanyakan pakai WhatsApp.
Memang dari sisi komunikasi jadi praktis. Hanya kurang terdokumentasi. Tentu saja ini masalah preferensi.
Dengan berpindahnya ke Bestari, hos Dhyhost yang isinya gado-gado itu jadi tidak terganggu. Terlebih saat proses optimasi kecepatan si tarjiem. Mungkin itu pula yang menimbulkan rasa nyaman.
Terlebih lagi selama proses komunikasi dengan juragan Tanto, banyak bertukar cerita.
Pakai Elementor Lagi
Padahal baru saja hapus Elementor dan Caldera. Rasanya lega sekali. Begitu pindah ke Bestari, Elementor dan Caldera dipasang lagi. Alasannya? Mesinnnya bagus. Perasaan sich tapi memang tidak ada gangguan yang berarti. Mungkin spesifikasinya besar, entahlah.
Proses pemasangan Elementor ini akhirnya menambah pekerjaan. Bikin desain halaman baru untuk beranda tarjiem. Desain halaman untuk penawaran jasa penerjemah bahasa Inggris ke Indonesia atau sebaliknya.
Ini adalah tulisan pertama saat di Bestari.