Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Pengalaman Saya Menjadi Seorang Penerjemah 2007-2012, Bag. II
Bagian II: Setelah Lulus Sarjana
Setelah lulus sarjana, saya pun memutuskan untuk menjadi seorang penerjemah. Sembari membantu mahasiswa pascasarjana lain, saya pun memutuskan melamar pada sebuah agensi penerjemah. Akhirnya saya diterima pada sebuah agensi penerjemahan yang berbeda pulau dengan saya, saya di Pulau Bali dan agensi ini berada di Pulau Jawa (Yogyakarta). Walaupun tidak begitu banyak terjemahan yang saya terima, namun hal ini cukup membantu saya dalam mengembangkan keilmuan dan keterampilan saya dalam menerjemahkan bidang tulisan lain. Walaupun saya bertekad untuk menjadi seorang penerjemah namun atas saran dari orang tua akhirnya saya pun mencoba melamar di perusahaan-perusahaan agar diterima pada posisi-posisi yang sesuai dengan kemampuan saya, khususnya berharap mendapatkan posisi penerjemah tetap di sebuah perusahaan.
Kurang lebih hampir 5 bulan sebagai penerjemah lepas, walaupun tidak begitu banyak pesanan yang masuk karena pada saat itu masih tergantungan pada jasa layanan warung internet untuk mencari-cari informasi yang dibutuhkan, namun saya tetap berusaha mencari posisi penerjemahan pada sebuah kantor atau perusahaan yang membutuhkannya. Akhirnya, begitu ada tawaran untuk bekerja di sebuah perbankan syariah, saya pun menerimanya. Pada akhirnya saya diterima di sebuah perbankan yang saat ini menjadi pemimpin pasar di perbankan syariah di Indonesia sebagai staf operasional (baca:kasir/ teller). Saya ingat pada waktu itu, tes yang pertama kali dari 5 tahapan tes, termasuk tes kesehatan adalah tes membaca Al-Quran. Yang mana pada akhirnya saya mengetahui bahwa, tes inilah yang membuat para calon karyawan yang telah melewati tahapan tes tertulis, kesehatan, dan dua kali wawancara, gagal. Ternyata, walaupun banyak calon karyawan (rata-rata mahasiswa yang baru saja lulus) memiliki nilai sertifikat yang baik, ternyata tersandung begitu di uji oleh pengetahuan mengenai agama yang diyakininya yaitu Islam, khususnya membaca Al-Quran.
Bersambung Ke Bagian III: Dunia Kerja (Umum)
Lihat Juga:
Bagian I : Di Kuliah
Bagian III : Dunia Kerja (Umum)
Bagian IV : Dunia Kerja (Penerjemahan)
Bagian V : Penutup, Catatan Kaki
kalau saya dahulu kerja, diterima dulu baru di test membaca alqur’an :)
Sip…
keren mas pengalamannya,,,, senang bisa mengunjungi kemari.. salam kenal mas.. :)
Terima kasih. Salam kenal kembali.
itulah ya untungnya membaca alquran. memang berkah dan bisa menyejukkan hati. kalau test yang lain kayaknya gampang ya wan. tapi salute ane dengan konten kamu yang banyak bahasa bulenya. peluang tuh buat menjaring dolar dengan review salah satu produk. heee just masukan ya bro.
Saya agak ogahan untuk program paid to review, mendingan saya bikin tulisan Belajar Bahasa Inggris saja Mbah. Masih ngejar pengunjung dulu. :D
bagus juga tes masuk perbankan syariah, saya belum pernah melamar pekerjaan dengan tes membaca Al quran.
Banyak juga yang gak bisa baca alquran, padahal ipk nya bagus loh.
test aja di perbankan syariah, tapi kayaknya gak semuanya ya gan…
Kalau untuk tes baca alquran itu sudah wajib Mbah. Mesti bisa dan lulus. :D