Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Kecepatan Terjemahan Seorang Penerjemah Bahasa Teks (Translator)
Pagi ini terlibat obrolan singkat soal terjemahan. Cuma rasanya, bahasannya kok standar yah. Rasanya ini sudah pernah diulang-ulang. Baru sadar kalau bahasan ini bisa dibilang penting bagi seorang penerjemah bahasa teks atau translator. Lebih khusus bagi mereka yang baru akan mulai menawarkan jasa terjemahan.
Seorang penerjemah bahasa memiliki kemampuan dan volume kerja setiap harinya. Waktu yang kita miliki sama-sama 24 jam dalam satu hari. Hanya yang berbeda adalah berapa lama kemampuan kerja dalam kegiatan terjemahan.
Kemampuan Rata-Rata Seorang Penerjemah Adalah 2.500-3.000 Kata Sumber Per Hari
Sebenarnya angka di atas bisa berbeda, bisa juga antara 3.000-4.000 kata per hari. Semuanya tergantung banyak faktor. Mirip kalau bawa mobil kendaraan di jalan tol dan di dalam kota. Walau jaraknya sama, tapi kecepatannya bisa berbeda.
Nah pertanyaanya kenapa angka di atas adalah per kata sumber per hari? Soalnya format teks tulisan itu bentuknya berbeda-beda. Ukuran kertasnya beda, ukuran spasi beda, jenis huruf, format, layout, jenis berkas (file), format materi, dsb. masih banyak lagi yang berbeda. Ada juga yang bentuknya Photoshop, InDesign, Microsoft PowerPoint, Microsoft Excel, PDF, dsb.
Bahkan satu hal yang mengesankan adalah, pernah diminta mengerjakan teks tulisan tangan. Bayangkan saja di tahun 2.000 ini, tulisan tangan masih eksis. Jadi terpaksa tulisan tangan itu diketik dulu ke dalam komputer untuk mendapatkan jumlah kata sumber. Baru dihitung biaya terjemahannya. Kebetulan juga tidak banyak, hanya satu-dua lembar. Walau dua lembar, tapi isinya ajib. #eh
Kemampuan Seorang Penerjemah Itu Adalah 7-15 Halaman Per Hari
Nah kalau ini untuk penjelasan calon pengguna jasa penerjemah. Lebih khusus lagi untuk penerjemah Inggris Indonesia. Intinya angkanya sekitar itu. Hal yang penting dan perlu diperhatikan adalah jenis materinya, pasangan bahasanya dari Inggris ke Indonesia atau bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, format dokumen, dan ukuran kertas.
Proses terjemahan bahasa Indonesia ke Inggris lebih cepat dibandingkan penerjemahan dari bahasa Inggris ke Indonesia. Itu kalau kasusnya yang menerjemah adalah orang Indonesia sebagai pemilik bahasa ibu (native speaker). Angka kecepatan terjemahan (translate) di atas bisa lebih atau bisa kurang dari itu. Seperti proses terjemahan sebuah buku yang umumnya ukuran kertasnya lebih kecil dibandingkan materi kuliahan (A4). Pasangan bahasa tejremahan juga tidak selalu bahasa Inggris dan Indonesia, ada juga bahasa Arab, Jepang, Mandarin, Jerman, Turki, dsb.
Semakin tinggi penguasaan materi terjemahan yang sedang dikerjakan, semakin cepat pula proses terjemahan yang dilakukan. Misalnya ada beberapa penerjemah yang spesialis dalam bidang hukum, tapi bisa jadi waktu disodori materi terjemahan cerita fiksi bisa angkat tangan. Faktor lain adalah tingkat keterbacaan dokumen atau tulisan yang sedang diterjemahkan. Semakin mudah dibaca dan dipahami bahan yang sedang diterjemahkan, semakin cepat pula proses pekerjaan terjemahan.
Bisakah Dalam Tiga Hari Menerjemahkan 100 Halaman?
Jawabannya bisa, tapi harus ada 7 orang penerjemah bahasa. Bahkan 100 halaman itu bisa diterjemahkan dalam waktu 4 jam oleh penerjemah mesin, bukan penerjemah manusia. Coba tebak nama penerjemah mesinnya?
Faktanya, ada yang mengganggap kalau penerjemahan itu hanya proses memindahkan arti kata yang ada di dalam kamus ke dalam bahasa yang dituju (bahasa sasaran). Secara teori memang begitu, hanya berbeda dalam praktiknya. Jika proses memindahkan arti di dalam kamus tentu penerjemah mesin juga bisa melakukannya. Namun dalam proses terjemahan itu ada yang namanya bongkar pasang urutan kata atau frasa. Algoritma penerjemah mesin belum mencapai hal ini, lebih-lebih mencapai tahapan memahami maksud dibalik kata.
Terkadang ada kata-kata yang perlu diputar dan diotak-atik urutannya. Tujuannya agar didapatkan pemahaman bagi calon pembaca hasil terjemahan. Proses ini yang kadang membutuhkan waktu khusus dan menambah waktu terjemahan.
Riset Kata Terjemahan
Ada lagi yang namanya kerjaan riset kata. Misalnya dalam penerjemahan Inggris ke Indonesia kata, society, public dan people. Tiga kata itu secara umum bisa jadi sama artinya, tapi maksudnya beda. Contoh lain ada kata nick dalam bahasa Inggris. Jika nick name, artinya bisa nama panggilan. Dalam konteks tertentu, kata nick bisa diartikan sebagai kegiatan mencuri.
Riset kata yang sedang diterjemahkan bisa menambah waktu terjemahan. Belum lagi tergantung macam-macam bidang yang sedang diterjemahkan dan keajaiban penulisan bahasa sumber terjemahannya. Sebagai tambahan, semakin sempit waktu terjemahan yang diberikan, maka hal ini akan berpengaruh kepada kualitas terjemahan yang akan dihasilkan.
hmm klau saya sih masih bingung di riset kata terjemahnya, kadang klau pelontaranya salah , bisa jadi salah paham,,
betul-betul-betul
Aku kenal beberapa rekan blogger yang juga jadi penerjemah buku di penerbit. Suka baca-baca juga keseharian mereka saat ada kerjaan. Kelihatannya seru, apalagi kepuasan batin kalo terjemahannya diterima oleh pembaca. Aku sendiri? duh, nerjemahin lagu anak-anak aja pusing oopps hehe.
Belom lagi ada penerjemah bersumpah ya? keren deh!
Benar pak, sekarang itu memang lebih populer istilah penerjemah tersumpah. Saya sendiri penerjemah Inggris Indonesia biasa.
Terima kasih sudah bersedia mampir kemari.
Kalau saya malah lebih lama terjemah bahasa Indonesia ke Inggris Mas karena penguasaan bahasa sasaran yang kurang mumpuni sehingga teknik berbahasa kadang menghambat proses transfer ide. Kadang terasa kurang menggigit gitu hasilnya alias masih terasa bahasa Indonesianya :)
Tapi betul memang penguasaan materi dana keterbacaan naskah bisa sangat berpengaruh dalam kecepatan menerjemahkan,
Sama Pak. Saya juga kadang grogi kalau sudah terjemahan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.