Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Kesalahan Mereka yang Menggunakan Trik Komentar Massal (Spam) Manual
Jujur saja, ini tulisan ada nada kesalnya. Tadinya mau menulis tentang bagaimana cara berkomentar massal (spam) manual yang maknyus. Cuman rasa-rasanya tidak penting amat, mengingat kelakuan spammer itu kadang bisa bikin kesal. Buktinya menulis tentang tulisan beginian.
Definisi terjemahan Inggris Indonesia kata Spam itu bisa diartikan bermacam-macam. Kalau versi terjemahan lapak jasa penerjemah bahasa ini komentar spam itu bisa diartikan sampah, komentar kaleng, komentar ngaco, komentar ngasal, komentar ngawur, komentar gajebo (gak jelas boo), komentar menumpang nitip tautan (link), komentar bikin kesel, dsb. Jadi jelas kan, kalau sudah masuk kategori komentar di atas, sudah jelas bakalan kena hapus, dimatikan tautannya, bahkan kena tanda spam oleh akismet.
Mau tahu apa saja kesalahan para spammer yang melakukan komentar dengan teknik manual, cek this out:
- Berkomentar Pendek: Kalau ini sudah jelas. Masak iya capek-capek menulis 500 kata lebih tanpa copy-paste terus komentarnya “Mantap gan.” Kalau sudah begitu, apalagi kalau lagi bete, langsung masuk ke kotak sampah.
- Berkomentar Umum: Masak iya teknik spam komentar manual tidak mau sesuai topik. Kalau pakai mesin sih wajar komentarnya umum dan asal-asalan. Kalau sudah menggunakan cara manual, berkomentar sesuai topik itu sudah wajib hukumnya.
- Meninggalkan Tautan: Kalau ini sudah pelanggaran berat, kartu merah. Kalau komentarnya sudah di poin 1 dan 2 lalu ditambah poin 3 ini, jelas ini niat sekali mau nyepam. Kalau sudah begini, biasanya langsung kepencet spam dan dikirim ke akismet. Just say good bye…
- Dua Komentar di Tulisan yang Sama: Jujur saja, pemicu tulisan ini dibuat lantaran poin empat ini. Dari 250 tulisan yang ada di lapak penerjemah Inggris Indonesia ini, masak meninggalkan komentar di tulisan yang sama. Padahal sudah ada related post/tulisan terkait yang tersedia di bawah setiap tulisan. Jelas sekali niatnya malas berkomentar atau sudah capek komentar ke sana kemari hanya untuk meninggalkan backlink comment. Kalau sudah begini, biasanya komentar yang lain kena korban. Tautan yang ada di atas namanya dan yang sebelumnya selamat ditanam, bakalan kena edit dan tautannya dimatikan. Percuma kan capek-capek komentar terus seminggu/sebulan kemudian tanamannya sudah hilang?
- Bahasa Indonesia yang Ngawur: Jujur saja, penulis membenci sekali dengan istilah “Gan” Padahal masih banyak kata panggil yang lebih baik dari itu, Kakak, Adik, Abang, Mas, Abang, Tuan, Saudara, Om, Tante, dsb. Masak iya komentar manual tidak memperhatikan penulisan bahasa Indonesia. Memangnya bukan orang Indonesia asli apa?
Sepertinya cukup lima poin saja yang disebutkan. Kalau mau mencari kesalahan itu memang paling mudah. Jika ingin mencari solusinya, yah tinggal dibalik saja penjelasan kesalahan di atas menjadi ke arah yang benar. Toh lagi pula tulisan ini sudah mau mencapai 4oo kata lebih.
Sebagai penutup, cara komentar manual itu sebenarnya cara yang lebih baik dibandingkan cara berkomentar yang dilakukan oleh mesin atau robot. Alasannya, besar kemungkinan komentar yang dikirim itu lolos dari alat verifikasi spammer dunia komentar, sebut saja Akismet, Disqus, Livefyre, dsb. Mangkanya jangan sudah capek-capek pakai trik komentar manual, lalu beberapa waktu kemudian link nya dihapus, tinggal komentarnya saja yang ada. Kalau sudah begini, yah capek sendiri.
Agar sama-sama bahagia dunia akhirat, jangan melakukan kesalahan kecil di atas. Pemilik blog yang disinggahi dan ditinggalkan komentarnya senang dan yang berkomentar juga senang dapat backlink.