Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Dua Jenis Profesi Dasar Penerjemah Bahasa
Seorang penerjemah bahasa adalah orang yang bertugas menyampaikan bahasa yang tidak dikenali oleh target bahasa tersebut. Istilah lainnya adalah mengalihbahasakan bahasa target ke bahasa sasaran. Pada dasarnya ada dua jenis profesi dasar dalam bidang penerjemah bahasa. Dua profesi dasar ini yakni penerjemah bahasa (translator) dan juru bahasa (interpreter). Perbedaan utama dari dua cabang utama profesi penerjemah bahasa ini hanya terletak dari bentuk yang diterjemahkan. Jika seorang penerjemah bahasa (translator) maka yang diterjemahkan itu adalah bahasa dalam bentuk teks atau tulisan. Sedangkan seorang juru bahasa (interpreter) yang diterjemahkan yaitu ucapan atau pembicaraan.
1. Penerjemah Bahasa (Translator)
Istilah penerjemah bahasa ini lebih kuat asosiasinya dengan istilah terjemahan. Apabila kita mendengar kata terjemahan maka pikiran kita lebih sering mengarah ke kata “translator” dibandingkan ke kata “interpreter”.
Bedanya dengan seorang interpreter, profesi translator ini memiliki tantangan tersendiri. Bahan yang diterjemahkan pun hampir selalu dalam bentuk teks. Proses penerjemahnya juga banyak mendapatkan bantuan kamus. Namun biasanya salah satu tantangan seorang penerjemah ini yakni dalam hal pemilihan kata yang akan diterjemahkan.
Cabang Profesi Penerjemah Bahasa
Sebenarnya dari profesi penerjemah “tulisan” ini akan hadir berbagai cabang profesi lain dari profesi penerjemah bahasa ini. Salah satu contohnya adalah penerjemah teks film, penerjemah perangkat lunak, penerjemah situs, penerjemah novel, penerjemah dokumen, dsb.
Dari salah satu cabang penerjemah ini masih bisa dibagi lagi menjadi cabang yang lain. Misalnya untuk penerjemah dokumen saja, biasanya seorang penerjemah akan memiliki kredibilitas dalam sebuah atau beberapa sub disiplin keilmuan. Bisa saja seorang penerjemah dokumen hukum akan menyerah saat berhadapan dengan dokumen teknis. Seorang yang ahli penerjemah dokumen mungkin juga akan menyerah saat berhadapan dengan penerjemahan novel.
2. Juru Bahasa (Intepreter)
Untuk membedakan dua istilah yang hampir sama dalam bidang terjemahan ini, maka digunakanlah juru bahasa atau interpreter. Bentuk bahan yang diterjemahkan oleh seorang juru bahasa adalah bentuk tuturan atau ujaran yang keluar dari sebuah kegiatan percakapan. Dari apa yang diterjemahkan saja sudah jelas kalau proses penerjemahannya hampir dilakukan secara langsung.
Jika seorang translator masih bisa membuka kamus saat melakukan terjemahan sebuah bahan, maka seorang juru bahasa akan sulit sekali melakukan hal ini. Biasanya seorang juru bahasa merupakan orang yang sudah benar ahli dalam bidang percakapan. Selain harus ahli dalam bidang percakapan, seorang juru bahasa ini juga harus memahami apa yang sedang dibicarakan. Khususnya istilah-istilah yang banyak digunakan dalam sebuah topik percakapan. Karena itu biasanya seorang juru bahasa ini sedikit memiliki “nilai lebih” dalam profesi penerjemahan.
Metode Dasar Juru Bahasa
Dalam melakukan kegiatan alih bahasa, setidaknya ada dua metode yang digunakan pada saat seorang juru bahasa melakukan kegiatan terjemahannya, yakni secara langsung (simultaneous) dan secara bergilir (consecutive). Tingkat kesulitan yang lebih tinggi biasanya ada pada saat proses terjemahannya dilakukan secara langsung. Saat pembicara menyampaikan ucapan, pada saat itu juga juru bahasa menerjemahkan ucapan pembicara tersebut. Jika menggunakan metode bergilir maka setelah pembicara menyampaikan ucapannya, maka juru bahasa baru melakukan tugas alih bahasanya. Salah satu gambaran bagaimana seorang juru bahasa itu bekerja, mungkin bisa dilihat dalam “Penerjemah Inggris Indonesia Antara Jokowi dan Bos Facebook“.
Masing-masing dua jenis profesi dasar penerjemah ini memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Biasanya tidak semua translator bisa melakukan interpretasi. Namun untuk profesi penerjemah bahasa sendiri memiliki tantangan tersendiri dan juga tidak mudah. Biasanya masing-masing penerjemah bahasa juga memiliki spesialisasi dalam bidangnya tersendiri.
saya sudah hampir tiga tahun menekuni bidang Interpreter dan translator. memang lebih sulit saat menjadi juru bahasa lisan, selain harus mengetahui apa yang dibicarakan, juga harus melihat situasi dan kondisi percakapannya.
Kalau saya, tiap ditawari jadi juru bahasa atau interpreter, mesti mikir dulu. Lebih sering menolak dibandingkan menerima. Masih senang dengan translator.
Bagaimana cara menjadi translator, jika belum mempunyai pengalaman menerjemahkan sesuatu, karena setiap saya mau meng apply job, persyaratan di utamakan yang berpengalaman. terima kasih :)
Coba saja menerjemahkan bahan yang disukai, hitung-hitung menambah portofolio dan latihan.
Tidak ada salahnya melamar jika ada tulisan “sudah berpengalaman”, siapa tahu diterima.
Terima kasih kembali
Apakah seorang translator harus sebisa mungkin bertatap muka dengan klien? Saya berminat jadi translator tapi di daerah saya profesi ini masih kurang menjanjikan.
Jika “translator” yang dimaksudkan itu adalah Juru Bahasa (Interpreter) maka jawabannya Iya. Namun jika translator yang dimaksudkan itu adalah penerjemah bahasa/penerjemah tulisan/penerjemah biasa, maka jawabannya tidak harus. Saya pribadi selama ini hampir sangat jarang bertatapan dengan klien secara langsung. Karena saya menganggap saya merupakan penerjemah online (istilah lainnya).
untuk translator yang baik menurut mas apa ya, misalnya google, bing atau yang lain :D
Saat ini masih google translate. Saya masih jarang ke bing. Google translate karena ada fasilitas memasukkan istilah terjemahan sendiri. Jadi mirip sumbangan istilah dari para pengguna google translate.
penerjemah yang hebat seperti yg ada di tv*ne secara live bisa langsung menjabarkan apa yang di dengarnya ke dlm bhs indonesia,,,,
Iya benar. Kalau itu bayarannya sudah sampai jutaan kali untuk per jamnya.
lebih greget juru bahasa ya
sekali denger bisa nerjemahin omongan yang panjangnya luar biasa
Iya, lebih greget memang juru bahasa. Tapi lebih sulit memang di juru bahasa itu.
Dua jenis profesi diatas baik itu penerjemah bahasa maupun juru bahasa mempunyai tingkat kesulitannya masing-masing ya mas. :D
Maaf yang tadi nguber pertamax, baca artikel nya kayak setan ke orang an, takut ndak kebagian hehe. :D
Dalam profesi saya, saya pernah berhubungan dan berteman baik dengan seorang penerjemah bahasa (interpreter) Cina, karena kebetulan perusahaan tempat saya bekerja menjalin kerjasama dengan perusahaan dari China (Zhong Hao). Saya pernah bertanya kepada beliau lebih sulit mana menerjemahkan percakapan bahasa Cina dengan Menerjemahkan tulisan berbahasa Cina ke dalam bahasa Indonesia.
Jawaban beliau malah lebih sulit menerjemahkan tulisan berbahasa Cina walaupun beliau pandai menulis tulisan Cina tersebut. Alasannya karena ekspresi wajah. Beliau lebih mudah menerjemahkan percakapan bahasa Cina dengan melihat ekspresi dan cara penyampaian dari orang Cina tersebut.
Entah apakah ini juga berlaku untuk penerjemah bahasa lainnya seperti bahasa Inggris atau tidak. Namun saya sendiri lebih mudah memahami apa yang dibicarakan orang berbahasa Inggris di film-film ketimbang membaca artikel berbahasa inggris. :D
Lucu juga yah, malah patokannya ekspresi wajah. Saya malah kurang begitu paham soal Bahasa Cina (Tiongkok).
Kalau untuk penerjemah Bahasa Inggris yang juru bahasa, setahu saya gak melihat ekspresi wajah. Hanya berdasarkan tutur kata apa yang diucapkan.
Iya betul. Selain tingkat kesulitan juga tingkat pendapatannya juga. hehehe