Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Yuk Mengenal Lebih Dalam Facebook.com
Seharusnya saya menunda tulisan ini. Namun begitu saya melihat dua orang teman dan sahabat saya mendapatkan hal yang kurang enak di facebook dalam waktu berdekatan, akhirnya pagi menjelang siang ini saya tuliskan tulisan ini di ‘lapak’ saya ini.
Teman saya tadi malam mendapatkan kasus video p#r#o di akun facebooknya. Saya pun langsung mengirim pesan singkat untuk segera mengecek akun facebooknya. Pagi ini saya lihat akunnya sudah bisa dikendalikan. Lalu di saat yang sama di pagi ini juga, saya mendapati akun facebook sahabat saya ada iklannya. Permasalahannya, iklan ini sesuai dengan kegiatan sehari-harinya beliau. Jadinya orang-orang terdekat beliau yang tidak mengonfirmasi kebenaran iklan ini, bisa saja termakan mentah-mentah iklan sampah (spam) ini.
Mari Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Facebook.com
Apa yang Anda ketahui dari facebook? Untuk apa Anda menggunakan facebook? Lalu siapa yang diuntungkan jika Anda menggunakan facebook?
Sejak awal menggunakan facebook, saya berniat facebook sebagai ajang silaturrahmi dan komunikasi saya kepada teman-teman saya yang cukup berjauhan. Dengan memperbarui status, kita bisa tahu bagaimana kabar teman, sahabat, saudara, atau keluarga kita. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara pengguna facebook terbesar di dunia (cara bacanya: negara pemasok keuntungan). Bahkan, pemilik facebook sendiri, Mark Zuckerberg pernah jalan-jalan ke Pasar Tanah Abang dengan Bapak Joko Widodo.
1. Facebook Sebagai Sarang Virus
Mohon maaf kalau saya menempatkan ini pada kategori yang pertama. Hal ini yang ingin saya angkat dalam tulisan saya kali ini. Saya perhatikan, hampir setiap minggu, ada saja akun-akun yang disusupi virus di halaman facebook atau lini masa (timeline) saya dan setiap hari kadang ada saja status tidak layak masuk ke dalam grup-grup facebook. Biasanya, akun-akun yang berhasil dibajak (hacked), akun-akun ini akan menyebarkan hal-hal yang menarik bagi para pembacanya, entahlah itu dalam bentuk, kata-kata atau tulisan, tauta, video, atau gambar.
Percaya atau tidak, sebagai salah satu media sosial yang banyak digunakan di dunia, mau tidak mau facebook juga merupakan sasaran empuk para penyebar virus. Hal ini sama halnya dengan virus lebih banyak beredar di Windows dibandingkan di Linux. Saya jadi ingat kalau satu tahun yang lalu kalau si Mark pernah menekankan penambahan segi keamanan dan privasi untuk facebook. Buktinya, beberapa pengguna facebook ada yang dimintai hasil pindai Kartu Tanda Penduduk dan verifikasi nomor ponsel.
2. Hati-Hati Dengan Jempol Anda
Emangnya dengan memberi facebook like, bisa memberikan kami makanan?
Dari mana virus itu menyebar? Salah satu bisa saja dari cara ini. Hati-hatilah menempatkan ke mana “Suka” Anda ditujukan. Selain itu, makna jempol ini interpretasinya bisa bermacam-macam. Salah satu hal yang diharapkan para penyebar virus ini adalah banyaknya jempol yang diberikan pada status, catatan, video, gambar yang dibagikan. Semakin banyak jempol semakin baik. Periksa dahulu dan baca terlebih dahulu seluruh status yang akan anda beri “Jempol”. Periksa ulang tautan (link) yang hadir dan disusupi di bagian dalam atau di bagian bawah status tersebut.
3. Berhati-Hatilah Berteman di Facebook
Selain dari harapan banyak menjaring “Suka” di Facebook, salah satu cara virus menyusup dan membajak yakni dengan cara ini, berteman terlebih dahulu. Sekitar satu tahun yang lalu saya bahagia memiliki sedikit pertemanan yang saya kenal di facebook, hanya sekitar 257 orang saja. Kini sejak saya memutuskan Nambah 125 Teman Gak Yah di Facebook ridharwan.co/nambah-125-teman-gak-yah-di-facebook/, akhirnya jumlah teman saya bertambah menjadi 460 orang saat ini.
Saran saya, jika kita berteman dengan teman yang sama sekali tidak kenal, apalagi belum pernah bertemu wajah secara langsung, ada baiknya menggunakan fasilitas “Berhenti Mengikuti (nama orang)” di facebook. Cara ini setidaknya juga mampu membuat kita mengurangi waktu membaca seluruh status baru yang hadir dalam akun facebook milik kita. Carany lihat gambar di bawah ini.
4. Hati-Hati Dengan Informasi yang Dibagikan Ulang
Ingat, banyak informasi-informasi di facebook yang disampaikan ulang tanpa menyebutkan rujukannya, khususnya dalam mengenai isu agama. Periksa ulang.
Keuntungan Sebenarnya Dibalik Menggunakan Facebook
Jika menggunakan facebook itu lebih banyak manfaatnya, kenapa kita tidak menggunakan facebook bukan? Namun bagaimana jika sebaliknya? Saya pribadi sangat menikmati menggunakan facebook. Khususnya untuk mengetahui kabar-kabar terbaru orang yang saya kenal di facebook, khususnya keluarga, saudara dan sahabat. Jangan sampai banyaknya keuntungan penggunaan gratis di facebook ini membuat kita terjebak dari banyaknya jebmen (jebakan-jebakan batman) yang banyak berseliweran di dunia maya, terutama di facebook.
Facebook sendiri banyak dijadikan sebagai ajang mencari keuntungan demi faktor seo (agar bisa tampil di halaman 1 di hasil pencarian google). Bagi kebanyakan orang (dan bagi saya juga), facebook juga merupakan ajang saling berpromosi (berdagang). Faktor-faktor seo dan ajang promosi itu setidaknya menggunakan 4 cara di atas. Namun bagi saya pribadi, saya berusaha menggunakan akun pribadi facebook saya sebagai ajang menjalin silaturrahmi dan komunikasi. Bukan sebagai ajang merusak hubungan pertemanan.
Penutup
Mohon maaf kalau tulisan saya ini agak sedikit “kurang enak”. Saya sadar apa yang saya tuliskan ini adalah hal yang sensitif, khususnya bagi pencinta facebook. Namun saya sadar juga, tidak semua orang mengenal lebih dalam arti penggunaan ragam media sosial yang banyak bermunculan sekarang. Entah itu facebook, twitter, instagram, path, dsb. Contoh halaman facebook yang saya lihat cukup bijak dan saya sukai yakni halaman fanspage Bapak SBY dan halaman Tentara Nasional Indonesia (Paling Update). Walau tidak setiap hari membuat status baru, namun setiap membuat status baru, isinya begitu bermanfaat (banyak yang memberi jempol, berkomentar dan membagikan ulang). Jangan sampai pertemanan di dunia nyata terganggu hanya gara-gara keliru berkomunikasi di dunia maya. Semoga bermanfaat.
sekarang malah lebih parah..bawa2 isu agama biar dpt banyak like di facebook. Tapi yaa..begitulah karakter orang kan beda2
Isu agama memang dari dulu paling enak “dijual”.
Udah jarang banget buka facebook, sekarang cuman main socmed twiter ama instagram aja
Saya mau main instagram belum punya andorid, mangkanya mainannya masih facebook. :D
Saran nomor 3 kayaknya perlu dilakukan nih, soalnya pertemanan saya banyak yg gk dikenal
Jangan-jangan temannya alien semua. wkwkwkwkw
Sekarang lagi banyak banyaknya virus malware facebook, Dengan jebakan video fulgar, apabila kita klik, akun kita akan kena virus… Di grup facebook sudah banyak sekali yang menjadi korban…
Iya tuh, di grup facebook itu parah-parah. Ada saja muncul tiap hari.
Banyak teman saya yang jadi korban, Padahal sudah di remove semua Aplikasi yang dipakai… tapi tetap saja Akun nya masih menyebar video ++… Jangan sampai kejebak ya