Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Tulisan SEO Ini Salah, Jangan Dibaca
Maaf tulisan ini salah. Awalnya dikira dua tulisan sebelumnya belum diindeks. Ternyata waktu dicek di Google dan di Bing siang ini sudah terindeks. Lantaran tulisan ini ada 900 kata lebih, sayang sekali kalau dibuang begitu saja. Akhirnya biarlah ditampilkan saja. Hitung-hitung tambah tulisan di lapak terjemahan ini. Ingat, tulisan ini salah jangan dibaca. Tutup saja jendela ini.
JANGAN DIBACA!!! Tulisan Ini Salah
Sampai saat ini dua tulisan sebelumnya yang belum juga terindeks mesin pencari Google. Padahal biasanya proses indeks tulisan baru di lapak jasa penerjemah bahasa tarjiem ini kurang dari 24 jam sejak tulisan itu dipublikasikan. Ini sudah lebih dari empat hari atau 96 jam belum juga terindeks. Anehnya satu tulisan yang baru muncul setelah 2 tulisan itu, sudah terindeks.
Dua judul tulisan yang belum terindeks itu:
- Cara Curang Bermain Dinosaurus di Google Chrome (Game Cheat)
- 9 September 2016
- 781 kata
- Sekitar 16 variasi frasa kata kunci panjang (longtail keywords)
- 1,5% kepadatan kata kunci (keyword density)
- Tidak ada tautan keluar (outbond link)
- 2 tautan ke dalam (inbound link)
- Urutan Penajukan atau Heading: H1, H3, H2, H4, H5, H4, H4, H6,
- Perbedaan Blogspot dan WordPress Bagi Mesin Pencari Google
- 10 September 2016
- 1.030 kata
- Sekitar 24 variasi frasa kata kunci panjang (longtail keywords)
- 1% / 10 kepadatan kata kunci (keyword density)
- 6 tautan keluar (outbond link) semua nofollow
- 13 tautan ke dalam (inbound link): 1 ke kategori, 1 ke subkategori dan 1 ke gambar .png. dengan bervariasi teks pengait (anchor text).
- Urutan Penajukan atau Heading: H1, H2, H3, H4, H5, H5, H4, H5, H5, H6, H6
Satu tulisan yang muncul setelah dua tulisan di atas dan sudah terindeks adalah “Kata WordPress, Blogspot itu Kadang Menyebalkan” yang dipublikasi kemarin siang 12 September 2016 11:55 WIB. Tulisan itu sudah terindeks di mesin pencari Google sore harinya. Aneh kan?
Mungkinkah ini Penyebab Dua Tulisan itu Tidak Terindeks Google?
Satu tulisan yang sudah terindeks ini sama sekali tidak menggunakan metode teknik penulisan SEO. Dua tulisan yang belum terindeks itu benar-benar menggunakan metode penulisan SEO. Bahkan jika ditotalkan waktu menulis artikel dua artikel itu adalah 2 hari. Riset kata kunci dan bongkar-pasang kata kunci itu yang cukup memakan waktu menulis yang lama.
Awalnya tidak curiga pada saat dua tulisan itu belum juga dikenali oleh Google. Namun begitu tulisan ketiga yang sudah terindeks pada sorenya, akhirnya jadi curiga dengan algoritma Google dalam membaca tulisan ala SEO. Mulailah hati ini berdebar-debar. #lebai
Benarkan Google Bisa Membaca Tulisan Dengan Metode Penulisan SEO?
Jawabannya tentu saja benar. Bahkan plugin WordPress SEO Yoast sekalipun bisa menilai apakah tulisan itu baik dari segi seo atau tidak (onpage seo). Apalagi Google yang notabene adalah penguasa SEO yang sebenarnya. Tentu tidak sulit Google menciptakan algoritma yang membaca tulisan ala SEO.
Metode tulisan yang digunakan dalam 2 tulisan itu menggunakan “Penelusuran yang terkait dengan kata kunci” model penyamaran di Google Chrome tanpa masuk ke akun google dan kata kunci yang masuk ke lapak jasa terjemahan ini versi statistik plugin Jetpack.
Kuat dugaan kalau metode pertama yang digunakan itulah yang terdeteksi oleh Google. Soalnya cukup banyak variasi frasa kata kunci panjang yang dimasukkan tanpa pengulangan. Hanya memasukkan sebanyak mungkin longtail keyword dari hasil penelusuran terkait dari Google di Google Chrome.
Persentase metode memasukkan kata kunci dari data plugin Jetpack lebih sedikit ketimbang memasukkan kata kunci dari hasil penelusuran yang terkait. Hanya 2-5 kata saja.
Biasanya Hanya Bermain di Kepadatan Kata Kunci dan di Penajukan
Sebenarnya sudah lama tidak menulis tulisan dengan metode SEO. Hanya kemarin waktu menjelang IdulAdha saja iseng-iseng ingin menembak kata kunci favorit para blogger. Selain itu juga iseng menembak kata kunci yang tingkat persaingannya tidak banyak. Metode penulisan yang dipakai sebelumnya hanya fokus di kepadatan frasa kata kunci panjang 3 kata antara 2%-4%, tidak bermain di variasi kata kunci data hasil penelusuran Google yang seperti ini.
Untuk metode penulisan bermain di penajukan (heading 2-heading 6) dan tetap dipakai hingga sekarang. Bahkan tulisan ini juga menggunakan penajukan 2 hingga penajukan 5. Ngeri juga kalau sampai pakai penajukan 6. Penajukan 1 (H1) adalah judul tulisan. Metode penajukan adalah hal yang lumrah, berfungsi memberitahu pokok pikiran tiap paragraf. Berguna buat yang tidak ingin membaca lengkap tulisan yang ada di tiap paragraf. Termasuk juga bermain di penebalan kata, kata miring, atau kata yang digarisbawahi (jarang ini).
Dua Tulisan itu Akan Diperbaiki
Untuk membuktikan dugaan algoritma Google terbaru ini (hipotesis), maka dua tulisan itu akan diperbaiki tingkat keterbacaan untuk manusianya bukan robot. Coba saja baca dua tulisan itu sebelum diperbaiki, pasti bingung. Risiko tulisan metode SEO itu memang begitu. Tingkat keterbacaannya bikin bingung para pembaca. Enak buat mengincar urutan satu halaman satu tapi jika belum terindeks, yah percuma saja.
Cara lain untuk membuktikan kebenaran dugaan ini yaitu melalui tulisan ini sendiri dan satu tulisan beda kategori sebelum tulisan ini mucul, judulnya “Pertanyaan Dasar Upwork”. Apakah terindeks (cepat) atau tidak.
Dalam tulisan ini juga akan bermain di tautan keluar dofollow dan nofollow plus variasi tautan ke dalam. Untuk sinyal media sosial dua tulisan itu tidak jelek. Masing-masing mendapat 1-2 jempol dari facebook (like).
“Google Plis Deh Indeks Dua Tulisan Di Atas …”
Sebagai catatan tambahan, tidak ada proses ngebacklinking dan ngengindeksing. Jadi faktor eksternal bisa diabaikan. Hanya fokus menduga penyebabnya di faktor internal, on page. Baiklah sudah hampir 700 kata, mungkin disudahi dulu sambil merapikan tulisan ini. Jika benar dua tulisan itu terindeks setelah dirapikan ulang, berarti benar dugaan kalau Google sudah memiliki algoritma membaca variasi kata kunci. Algoritma ini akan memutuskan apakah tulisan itu layak diindeks (cepat) atau tidak diindeks sama sekali (mampus deh).
Oh yah, mungkin juga penyebabnya ketahuan di bermain penajukan 2-6. Bisa juga mungkin salah menyusun urutan penajukan. Harusnya 2,3,4,5,6 tapi yang diterapkan tidak berurutan. Untuk mengurangi tingkat kecurigaan Google terhadap tulisan ini, maka inbound link hanya sedikit saja. Cukup 4 saja. Biarkan beri 1 dofollow keluar dan 2 nofollow keluar. Asli ngeri juga kalau belum keindeks, apalagi kena flag. Asumsi lain, mungkin disebabkan ada kombinasi kata terlarang (ch34t 64m3). Entahlah. Mari cari tahu.
Google plis deh indeks dua tulisan di atas biar bisa bersaing di laman hasil mesin pencari eloh…
Ada >900 kata cuy 2 jam-an, terima kasih sudah dibacah. Merapikannya yang agak lama.
====
Ada yah yang baca tulisan ini sampai di sini. Semoga tidak ada yah.
Hahaha, saya masih bingung soal ilmu SEO ini, Mas. Sudah coba ngerti tapi nggak paham juga :D
Kan judulnya sudah ada tulisannya, “Jangan dibaca” hehehehe