Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.

Sebenarnya Mesin Pencari Google Juga Kebingungan Tingkat Tinggi Loh
Dari tadi bingung cari ide untuk tulisan baru. Mau maksain kategori tulisan dunia Bahasa, susah juga. Akhirnya balik lagi ke kategori dunia bloger berlabel optimasi mesin pencari.
Pernah tidak pergi ke pasar ingin membeli satu buah jenis makanan? Anggap saja semua jenis makanan yang akan dipilh itu semaunya gratis. Semua makanan ini enak-enak semuanya. Hampir semua makanan ini menggoda lidah untuk dicoba. Semua makanan ini ingin sekali dimakan. Sayangnya hanya ada satu jenis makanan saja yang harus dipilih dari puluhan bahkan ratusan menu makanan yang ada.
Jika pergi ke mal, maka biasanya ada sebuah satu lantai khusus yang disediakan sebagai ‘kantin’. Kadang juga biasa disebut sebagai pujasera (pusat jajanan serba ada). Nah di pujasera ini anggap saja semua makanan dan minuman gratis diambil dan semuanya enak-enak bikin ngiler. Ingat hanya boleh satu jenis makanan saja dan hanya boleh satu kali mengambil makanan, tidak bisa menambah makanan.
Begitu Juga Dengan Mesin Pencari Google
Google sebagai mesin pencari skala dunia dan internasional juga begitu. Google sendiri tugasnya mengumpulkan berbagai informasi situs yang ada di dunia maya. Robot laba-laba Google nantinya akan mencatat semua informasi yang sudah dikumpulkan itu. Nantinya semua hasil catatan informasi itu akan ditampilkan di hasil mesin pencari Google.
Sayangnya, dari jutaaan atau miliaran data yang telah dikumpulkan dan dicatat, hanya bisa menampilkan 10 data saja. Sepuluh hasil pencarian ini nantinya akan ditampilkan di halaman satu mesin pencarian Google. Dari sepuluh hasil pencarian ini, biasanya hanya 3 hasil pencarian saja yang terpilih.
Kurang lebih begitulah cara kerja mesin pencari Google. Di kalangan praktisi seo (search engine optimization alias optimasi mesin pencari) hal ini dikenal sebagai istilah algoritma mesin pencari Google. Jika sudah tahu cara kerja algoritma Google, maka para praktisi optimasi mesin pencari (omp) biasanya dengan mudah mengakali bagaimana caranya bisa tampil 10 daftar hasil pencarian di halaman satu Google.
Masalahnya….
Dari miliaran situs yang ada di dunia virtual, semuanya hampir miliki persamaan yang sifatnya hampir sama. Sebut saja saat kita mencari “Bagaimana cara menghidupkan mobil yang mogok tiba-tiba?”. Maka tentu Google akan berusaha menampilkan hasil pencarian sesuai kata kunci pencarian itu.
Masalahnya kata kunci yang dimasukkan itu, jawabannya bisa bermacam-macam. Tergantung banyak kondisi. Belum lagi kalau membahas jenis mobilnya apa atau merek mobilnya apa. Tidak heran kalau kadang pengguna Google bisa berkali-kali memasukkan kata kunci pencarian lantaran jawaban yang dicari belum ditemukan.
Masalahnya lagi, terkadang jawaban yang dicari itu bisa berada di halaman ke lima atau mungkin di urutan ke seratus di halaman sepuluh. Para pengguna mesin pencari Google, kadang enggan mencari hingga masuk ke halaman lima. Rata-rata hanya memilih 3 hasil pencari di halaman pertama. Jika 10 daftar hasil pencari di halaman pertama tidak ada, maka kata kunci baru dimasukkan untuk mencari ulang. Enggan jika harus membuka halaman kedua, ketiga, dst.
Terkadang satu kata kunci yang dimasukkan, hasil pencariannya itu-itu juga. Ini yang kadang membuat kesal dengan mesin pencari Google. Belum lagi kalau sudah memasukkan kata kunci tertentu yang spesifik. Maka terkadang mau tidak mau harus mencari hingga halaman 10. Asumsi orang umum, semakin jauh ke halaman belakang, maka tentunya hasil pencariannya kadang semakin kurang tepat.
Belum Lagi Ditambah Dengan Dunia Optimasi Mesin Pencari (OMP)
Beberapa kalangan, ada yang tahu bagaimana ‘mengadali’ mesin pencari Google. Apabila sudah tahu algoritma dasar dan algoritma lanjutan Google, untuk tampil di halaman pertama bukan sesuatu yang mustahil. Selain faktor isi situs yang dibutuhkan oleh para pengguna mesin pencari Google, ada faktor obat juga yang mendorong agar bisa tampil di halaman pertama.
Dengan tiga permasalahan ini, tentu semuanya dikembalikan oleh pengguna mesin pencari Google yang harus bijak dan kritis dalam menyaring hasil pencarian. Belum tentu hasil pencarian yang ditampilkan itu menampilkan informasi yang 100% benar. Kritislah melihat rujukan sumber yang digunakan.
Bisa dibayangkan jika jawaban yang ditampilkan saat mencari “cara menghidupkan mobil yang mogok tiba-tiba”, lalu Google menampilkan jawaban “gampang, beli baru saja”, Atau bisa juga, saat mencari jawaban atas “penerjemah apa bahasa yang murah cepat gratis itu”, hasil pencarian yang ditampilkan di halaman pertama dan urutan pertama adalah “Google Translate.”