Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.

WhasApp

Ingin Pindah ke Hosting Awan (Cloud Hosting)

Beberapa hari yang lalu saya sempat membaca tulisan mengenai cloud hosting atau hosting awan. Bukan hostingnya yang ada di awan, tapi hostingya menggunakan sistem cloud computing. Alasan saya ingin pindah ke hosting sistem awan ini karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan sistem hosting yang saat ini saya gunakan, yakni Hosting Berbagi atau shared hosting.

Kalau saya baca-baca referensi dari google, ada yang bilang kalau arah pergerakan layanan hosting saat ini mengarah pada sistem Hosting Awan. Hal ini disebabkan sistem hosting ini cukup berbeda dengan sistem yang sudah ada dan lebih populer saat ini, seperti VPS (Virtual Private server).

Hal yang membuat saya ingin pindah ke Hosting Awan lantaran setelah membaca sebuah testimoni yang menyatakan Hosting Awan cukup kuat menampung 200 lebih pengunjung blog di saat yang bersamaan, bahkan bisa sampai 800 pengunjung blog di saat bersamaan. Masalahnya bukan jumlah pengunjung yang membuat saya tertarik, namun harga paket Hosting Awan yang digunakan hanya 50 ribu sebulan.

Awalnya saya tidak percaya dengan hal ini. Apa mungkin hosting seharga 50 ribu rupiah sebulan bisa menampung hingga 500 pengunjung lebih dalam satu waktu. Namun setelah saya membaca lebih lanjut, sepertinya mungkin saja. Apalagi setelah saya bertanya kepada penyedia jasa Hosting Awan ini dengan mengirim tiket pertanyaan. Dengan percaya dirinya mereka mengklaim bahwa itu adalah benar.

Hosting Awan (Cloud) dan VPS
Hosting Awan (Cloud) dan VPS (slideshare.com)

Hal yang membuat masalah adalah, jika saya menggunakan Hosting Awan, maka saya harus belajar lagi soal pengelolaan Hosting Awan. Sedangkan saat ini saya hanya baru paham soal Hosting Berbagi.

Hosting Awan vs VPS

Sebelum keinginan saya untuk berpindah ke Hosting Awan, sebelumnya saya berencana pindah ke vps. Hampir mereka yang telah menggunakan Hosting Berbagi, rata-rata mereka akan berpindah ke VPS jika Hosting Berbagi yang ada saat itu sudah tidak kuat sumber dayanya. VPS harganya lebih murah dibandingkan Hosting Berbagi dan sumber dayanya lebih besar dibandingkan Hosting Berbagi.

Beberapa penyedia vps luar negeri ada yang memberikan biaya bulanannya seharga usd $5 untuk setiap bulannya. Harga bulanan ini hampir lebih murah jika dibandingkan dengan hosting semi-dedicated yang saat ini saya gunakan. Kelebihannya VPS tidak ada batasan bandwith dibandingkan dengan paket hosting saya saat ini.

Harga Hosting Awan dan VPS yang Sama

Jika diperhatikan, antara harga sewa bulanan hosting awan dengan VPS hampir sama. Setidaknya sekitar 50-70 ribu sebulan. Hal inilah yang membuat saya jadi mempertimbangkan ingin berpindah ke Hosting Awan dibandingkan terlebih dahulu menggunakan VPS. Jika dilihat dari segi ‘iklannya’, masing-masing hosting ini sama-sama tangguhnya. Hanya yang membedakan adalah sistem perhostingan yang digunakan dua jenis hosting ini cukup berbeda.

Kesulitan Penggunaan Hosting Awan dan VPS

Memang risiko jika menggunakan wordpress.org, mau tidak mau seorang blogger harus tahu soal dunia hosting. Minimal tahu soal Hosting Berbagi. Bagi saya pribadi, Hosting Berbagi tidak terlalu sulit untuk dipahami. Hampir semuanya bisa dilakukan dengan ‘klik-klik’ saja. Berbeda jika saat menggunakan Hosting Awan dan VPS. Pada saat saya membaca beberapa referensi, pengaturan dua jenis hosting ini seperti saat menggunakan perintah command prompt. Harus diketik terlebih dahulu.

Jelas cara ini lebih membutuhkan pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan saat menggunakan Hosting Berbagi. Jadi hal inilah yang membuat sulitnya menggunakan Hosting Awan atau vps bagi blogger yang kurang begitu paham cara penggunaan dua jenis hosting ini. Dimana antara Hosting Berbagi, Hosting Awan dan VPS ini masing-masing memiliki aliran yang berbeda-beda.

Ridha Harwan
Ridha Harwan

Penjual jasa penerjemah Inggris ke bahasa Indonesia dan Indonesia ke bahasa Inggris. Cek profil di sini atau tombol media sosial di bawah ini. Tolong jangan percaya 100% dengan apa yang saya tulis di atas. Terima kasih atas kunjungannya. Silakan WhatsApp saya.

Articles: 552

Ikuti

Cara terbaik mengikuti tulisan tarjiem adalah dari surat elektronik.

10 Comments

    • Bisa tahunan. Cuman sekarang saya lebih suka bayar yang perbulan. Jadi kalau pengen pindah gak perlu menunggu masa sewa tahunannya habis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *