Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Cara Menyambangi Kemegahan Kompasiana ala Blogger Bau Kencur
Kompasiana dan Kompasianival 2014. Siapa sih yang tidak kenal dengan nama Kompas? Mungkin hampir kenal semua dengan namanya Kompas, sebuah koran terkemuka di Republik ini. Nah kalau “Kompasiana” bagaimana, ada yang tahu?
Waktu saya datang ke acara Tanoto Foundation Nangkring Bareng Kompasiana di UPI Bandung, ada momen yang menarik selain momen cerita Ibu banyak Anak ala saya.
Saat acara mau berakhir dan pertanyaan kuis terakhir yang diajukan adalah “Apa itu Kompasiana?”. Akhirnya yang jawabannya dibenarkan oleh panitia adalah orang yang ketiga yang berusaha menjawab, itu pun tampaknya panitia rada-rada “ikhlas” kalau jawabannya kurang asyik :D . Saya ingin menjawab, tapi khawatir malah ditimpukin sama panitia karena jawabannya rada-rada konyol. Padahal kompasiana sudah memasuki usia yang ke 6 tahun. Kalau yang aktif di kompasiana.com tentu sudah tahu dong apa itu “kemegahan” kompasiana, apalagi saat saya membaca-baca ragam liputan dan reportase acara kompasianival itu di kompasiana sendiri. Kalau saya dikenalkan dengan istilah Lapanta, Laporan Pandangan Mata.
Anak Bau Kencur Masuk Bertemu Orang Gede
Saya sendiri termasuk bau kencur, buktinya tulisan saya pernah dihapus di kompasiana. Saya juga “is nothing” di kompasiana.
Tulisan saya kali ini yang saya harap hanya berkisar 1.000 kata ini akan mencoba memadukan antara seni menulis yang bertemakan, pertamax, anak 4l4y, blogger dan topik favorit anak muda zaman sekarang, ilmu seo. Kalau untuk usia dewasa (dan matang) tentu ini akan menjadi bacaan ringan saja, saya hanya mencoba menyinggung sedikit akan acara kompasianival 2014 di TMII tanggal 22 November 2014 yang lalu.
Kita mulai dengan data terlebih dahulu.
Kalau anak seo (anak muda zaman sekarang) tahu dong apa arti gambar di atas. Gambar di atas adalah data-data peringkat yang dimiliki oleh situs kompasiana di jagat maya. Saya coba jelaskan cara bacanya dari kiri ke kanan. Angka 6/10 itu artinya kompasiana memiliki rangking halaman (page rank) 6 dari yang paling tinggi 10. Angka 10 dimiliki oleh situs-situs besar di dunia, google, facebook. Angka 6 itu artinya kompasiana setidaknya mendapatkan kunjungan > 10 ribu orang lebih dalam 1 hari. Angka pastinya silahkan tanyakan ke admin kompasiana. Logo biru “A” (alexa.com) 1.517 itu artinya urutan situs kompasiana di jagat maya, diberi rangking oleh alexa.com. Artinya kompasiana merupakan situs nomor 1.517 terkenal di dunia. Ingat yah di dunia. Posisi 1-10 besar dipegang oleh google, facebook, youtube, yahoo, baidu, amazon, wikipedia, taobao, twitter, dan qq. Lebih lengkapnya lihat ke sini http://www.alexa.com/topsites. Itu saja yang saya jelaskan, biar gak kebanyakan. Kalau mau lihat penjelasan angka lainnya atau pakai perangkat ini di penjelajah kita (browser) coba ke sini https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/addon/webrank-seo-toolbar/.
Lanjut dengan data nomor dua
Saya tidak akan memberitahu data situs siapa ini. Namun bisa dipastikan bahwa, anak “bau kencur” yang usianya 20 tahun lebih di bawah saya dan dewasa kira-kira 10 tahun di atas saya di Indonesia ini (penasaran usia saya? lihat di tulisan ini) yang mengenal dunia internet, kalau sudah mendengar kata “pertamax“, besar kemungkinan (tidak berani menggunakan kata “Pasti”), tahu situs apa ini. Lihat saja rangking alexa-nya, 373. Sudah tau artinya kan? Artinya situs ini adalah situs urutan 373 yang paling terkenal di internet, nomor 8 di Indonesia, kompasiana sendiri nomor 36 di Indonesia.
Agar tulisan saya sedikit menarik, saya mencoba menampilkan banyak gambar-gambar. Semoga gambar dan jumlah katanya tidak terlalu kebanyakan yah. :)
Lanjut dengan gambar selanjutnya, agar kita bisa masuk ke pembahasan Inti.
Nah kalau gambar di atas, kalau beruntung, orang yang tampil di gambar di atas dan membaca tulisan saya, mungkin berkenan berkomentar terkait tulisan saya ini. Karena kenapa? Posisi Trending Article itu mungkin adalah posisi bergengsi di kompasiana.com. Penulis yang tampil di sini tulisannya dinilai sangatlah menarik sekali. Lebih bergengsi lagi di posisi Index Headline.
Coba lihat profil salah satu satu penulis yang ada di headline ini, “Bukti Nyata Power Sosial Media; Jonan, Ahok, Ridwan, Ganjar Hadir di Kompasianival“. Tulisannya sangatlah menarik apalagi lencananya :D . Sama halnya dengan mereka yang menjadi menjadi trending article atau index headline pada hari itu, sangatlah menarik, tulisannya dan profilnya.
Bagi “anak bau kencur” tentu hal ini seperti “punduk merindukan bulan”. “Kayaknya saya tidak mungkin jadi seperti mereka” itulah yang ada dipikiran saya (termasuk bagian anak “bau kencur”). Apalagi yang suka nongkrongin di bagian-bagian kata “pertamax, ke tekapeh, dsb.” Jauh banget dah itu. Saya sendiri masih jauh di posisi index headline, hanya 1 atau 2 kali di trending article. Index headline hanya 1 kali selama 30 menit.
Tapi ada satu hal yang penting dan sebuah titik temu dari semua itu, termasuk dengan ilmu seo tradisional but powerfull, dan itu jugalah yang menjadikan kompasiana besar dan megah seperti sekarang ini.
Apa itu?
Yah menulis.
Semua itu berawal dari menulis hal yang sederhana. Semuanya berawal dari bagaimana caranya menulis dengan baik, sesuai dengan SPOK (Subjek Predikat Objek dan Keterangan, menurut sayah). Berawal dari tulisan acak-acakan lalu setelah itu berlanjut dengan tulisan high quality.
Bagi seorang blogger “bau kencur”, posisi mejeng di pejawan google itu mungkin dianggap sebagai sebuah kebanggaan dan prestasi. Bagaimana tidak, tidak mudah memunculkan blog nya di halaman satu google.com/google.co.id untuk sebuah artikel atau sebuah situs, karena persaingannya lokal dan global. Banyak cara dan banyak teknik yang digunakan, padahal kalau paham ilmu seo itu sudah ada yang baku menurut saya, lihat ini. Lebih lagi, kesimpulan ilmu seo (aliran putih atau aliran aman jaya landjar jaya) itu hanya satu bagi saya, high quality article. Itu pula lah yang membuat kompasiana (blog keroyokan ini) besar. Itu pula lah kenapa sebuah tulisan di forum bisa menjadi hot thread.
Tulisan ini saya tulisakan pada saat acara kompasiana telah usai. Salah satu tulisan yang berjudul “Selamat ke Pak Tjip, Elde dan Pakde Kartono” yang ditulis oleh “Pak De Gaul” yang menceritakan dengan sedikit cara statistik. Hampir rata-rata pemenang adalah mereka yang aktif menulis. Lihat saja salah satu pemenang kompasiana of the year 2014, Bapak Tjiptadinata Effendi, telah menulis hampir 800 tulisan dalam 2 tahun terakhir ini di kompasiana. Tahu tidak apa itu artinya bagi dunia perseoan. Yah itu artinya hampir setiap hari kita mempublikasikan artikel berkualitas tinggi ke dalam blog kita. Mau tahu artinya apa lagi? Itu artinya, kita hanya butuh 1-3 bulan tanpa teknik seo apa pun, blog kita mejeng halaman satu urutan 1 di google dengan traffic ribuan pengunjung dalam 1 hari. Dalam kompasianival 2014 sendiri, hampir rata-rata pemenang kompasianival 2014 adalah mereka yang aktif menulis. Itulah sebuah titik temunya, menulis.
Penutup Blogger Bau Kencur Menyambangi Kompasiana
Saya sendiri suka dengan kompasiana, karena penulisnya adalah orang-orang yang menurut saya bisa membuat diri kita, apalagi blogger kencur (seperti saya) keder saat membaca biografi mereka, wawasan kita bertambah akibat tulisan mereka dan semangat untuk menulis dapat bangkit lagi. Sebuah potensi yang dimiliki oleh blogger bau kencur adalah kekuatannya ingin belajar, tumbuh dan berkembang menjadi calon-calon pengganti pemimpin Republik ini. Mari kita belajar bersama menulis tulisan terbaik, di mana saja. Lalu biarkan pemasaran secara viral “bermain” dengan blog kita. Mari kita belajar menulis di kompasiana, karena banyak sekali ilmu menulis yang kita dapatkan di sini. Tidak ada lagi komentar “pertamax, nyimak, bookamark doeloe, ke tekapeh dsb.” Kita akan menemukan komentar-komentar yang jitu, berbobot, lugas, dan santun di kompasiana. Itulah salah satu yang perlu kita pelajari di kompasiana sebagai blogger bau kencur. Bagaimana cara berinteraksi dengan cara yang indah dan santun.
Terima kasih bagi siapa saja yang sudah membaca 1 artikel yang cukup panjang ini, lebih 1.200 kata ini. Baik itu dari kompasiana dan di forum-forum jagad maya lainnya tempat saya biasa nongkrong dan belajar. Untuk “blogger bau kencur”, silahkan gunakan ilmu seo ini dengan bijak. Untuk kompasiana, terima kasih sudah memberikan saya kesempatan mempublikasikan tulisan saya ini dan mengizinkan saya untuk menjadi bagian dari blog keroyokan ini, kompasiana.com. Semoga saya menjadi warga yang baik di kompasiana. Mohon maaf jika ada salah kata dalam tulisan yang bertemakan kompasiana ini, terima kasih.
nah urusan per SEO an itu tuuh yang bikin uni merasa jauuh tertinggal … umur boleh tua urusan per Seo an masih bau kencur niih .. belajar juga ahh .. :)
Kalau untuk Uni, urusan seo gak usah terlalu diperhatikan. Nanti juga datang sendiri kok seo nya.