Jasa penerjemah Inggris Indonesia berpengalaman selama 15 tahun yang menawarkan jasa turnitin, menulis, parafrase, desain, terjemahan, dll.
Alasan Pindah VPS DO 512MB SG Ke Share Hosting IIX
Selama hampir 1 tahun 4 bulan dan 5 hari, blog dan lapak jasa penerjemah Inggris Indonesia ini sudah puas sekali menggunakan Virtual Private Server (VPS) DigitalOcean (DO) paket 512 MB yang berlokasi di Singapura (SG). Penggunaan VPS ini benar-benar seperti memiliki mesin hos sendiri tanpa harus berbagi sumber daya (resource) dengan pengguna lain. Seperti pada saat menggunakan hos berbagi (share hosting) yang sumber prosesor dan memori harus saling berbagi.
Belum lagi dari sisi optimasi mesin pencari (SEO atau Search Engine Opmization). Penggunaan VPS masih lebih baik dibandingkan dengan penggunaan hos berbagi dari sisi Optimasi Mesin Pencari (OMP). Pertanyaannya, apa alasan lapak jasa terjemahan Indonesia Inggris ini berpindah dari mesin blog (VPS) yang lebih baik berpindah ke mesin yang lebih ‘buruk’ (share hosting)?
Tidak Bisa Mengelola VPS (Manage)
Inilah alasan utama kenapa berpindah dari VPS ke hos berbagi. Sebelumnya mesin VPS yang digunakan adalah VPS tanpa panel dengan spesifikasi:
- Webserver: Nginx
- Sistem Operasi VPS/ Distro Linux: Ubuntu versi 14.04 LTS x86 versi 32-Bit
- Database: MariaDB v10.1
- PHP: PHP-FPM
- Versi PHP: 7.0
- Cache Database: Memcached
- Lokasi Server: Singapura
Bagi bloger pemula, penggunaan VPS tanpa panel memang tidak disarankan, kecuali mau belajar lagi atau menggunakan jasa mengelola VPS. Awalnya berpikir, ada waktu untuk belajar VPS, khususnya baris perintah PuTTY. Namun, berhubung lapak jasa terjemahan Indonesia Inggris tidak bisa dijadikan kelinci percobaan sebagai belajar VPS, akhirnya belajar VPS tidak jadi-jadi.
Banyaknya Sumber Daya VPS yang Tidak Terpakai
Walau menggunakan VPS 521 MB sebagai paket DigitalOcean termurah saat ini, tapi penggunaan prosesor dan memori (RAM) termasuk Bandwith dan penyimpanan (storage) tidaklah begitu maksimal. Wajar saja kalau pengunjung lapak blog jasa penerjemah bahasa ini tidak sampai membuat mesin VPS bekerja maksimal. Ada yang bilang kalau menggunakan VPS tanpa panel bisa menampung pengunjung blog hingga >10 ribu pengunjung. Nah blog jasa penerjemah Indonesia Inggris ini jumlahnya rata-rata 10% dari jumlah pengunjung yang bisa ditampung oleh VPS 512MB.
Bisa dikatakan penggunaan sumber daya mesin hanya terpakai rata-rata 50% saja selama ini. Bahkan mungkin hanya maksimal 75% yang dipakai. Penggunaan sumber daya menjadi tinggi pada saat blog ini sedang berbenah, seperti membuat cadangan WordPress eksternal yang dikirim ke Dropbox.
Kredit VPS Mau Dipakai Untuk yang Lain
Salah satu alasan saat pertama kali pindah atau migrasi dari share hosting ke VPS DO lantaran ada saldo atau kupon kredit di dalam akun DigitalOcean. Kebetulan dulu mendapatkan ‘uang’ dalam bentuk kupon kredit sebesar $ 100 USD. Besar bukan? Saat mendapatkan itu, masih menggunakan Hos Berbagi. Berhubung uang sebanyak itu sayang tidak dipakai, jadilah pindah ke VPS dengan bantuan jasa setting pindah VPS. Pada saat ini masih ada kredit yang tersisa sebesar 35 dolar. Nah kelebihan saldo ini rencananya akan dipakai untuk pekerjaan yang lain.
Mau Fokus Mengerjakan Proyek Lain
Dari sisi optimasi mesin pencari (SEO), memang akan sangat disayangkan sekali pindah ke hos berbagi. Namun dari sisi pengelolaan atau manajemen hos, hal ini akan sangat membantu fokus dengan pekerjaan yang lain. Salah satu kelebihan hos berbagi, hos yang dipakai dikelola oleh penyedia layanan hos yang kita digunakan. Jadi sebagai seorang bloger bisa fokus menulis saja. Pikiran tidak terpecah dengan optimasi dari sisi server atau peladen.
Berhubung proyek lain yang akan dikerjakan membutuhkan mesin VPS, jadilah saldo akun DigitalOcean yang masih tersisa dipakai untuk proyek yang akan dijalankan. Kebetulan aplikasi yang akan dipakai membutuhkan mesin VPS. Nah layanan DigitalOcean yang direkomendasi untuk dipilih sebagai tempat menjalankan aplikasi ini.
Pindah ke Share Hosting Tanpa cPanel 25 Ribu Rupiah vs DO $5 Dolar Sebulan
Inilah alasan lain kenapa pindah dari VPS ke Share Hosting. Kebetulan, sekarang ini rata-rata penyedia Hos Berbagi memberikan harga 25 ribu per bulan untuk Hos Berbagi dengan cPanel penyimpanan 1 GB. Layanan yang ditawarkan mereka ini rata-rata sudah mumpuni jika hanya menyimpan satu blog saja di paket mereka dengan jumlah pengunjung unik (UV) rata-rata 1-2 ribu per hari.
Pada saat mencari calon hos baru untuk lapak jasa terjemahan Inggris Indonesia ini, terpikir kalau seandainya ada penjual hos berbagi tanpa panel. Jadi mirip pakai VPS tanpa panel hanya mesinnya dibagi-bagi dengan pelanggan lain atau tetangga lain.
Nah kebetulan sekitar 1 minggu yang lalu, bertemu dengan penjual hos baru. Walau terlihat lapaknya sangat sederhana, tapi informasi yang dibutuhkan sudah tersedia. Saat melihat tampilan yang sederhana itu, jadi ingat kalau dulu blog dan lapak jasa penerjemah Inggris Indonesia ini juga tampilannya lumayan sederhana. Walau sederhana setidaknya bisa menghasilkan uang.
Akhirnya langsung percaya saja dengan penyedia layanan hos yang baru dikenal ini. Padahal waktu sebelumnya sudah banyak tanya-tanya lebih dari 2 minggu dan sudah sempat buka akun uji coba (trial) dengan penyedia hos yang lain. Anehnya, ini hanya dalam waktu 3 hari, hati ini sudah langsung berpindah dengan penyedia yang bisa dikatakan baru buka lapak.
Alasan kenapa langsung ‘percaya’ lantaran lapak yang baru dikenal ini tidak memberikan layanan cPanel dalam paket hos berbagi WP mereka. Itu artinya, akan ada banyak penghematan sumber daya hos yang dipakai lantaran aplikasi panel cPanel tidak dipakai. Belum lagi kalau lapak ini adalah layanan hos di Indonesia yang pertama kali ditemui menawarkan hos berbagi tanpa cPanel.
Harganya per bulan hanya 25 ribu. Bandingkan paket DigitalOcean seharga $5 dolar atau sekitar 60 ribu rupiah (kurs Rp 13.000) per bulan. Walau di DO itu tidak berbayar, tapi hitungannya masih murah di hos berbagi kali ini. Terlebih lagi tidak perlu memikirkan manajemen vps-nya. Pertama kali migrasi hos berbagi ke VPS mesti bayar jasa migrasi dan pengaturannya (setting) sebesar 100 ribu. Lalu saat sudah berjalan, biaya servis VPS nya ada 50 ribu. Nah kalau dihitung-hitung dengan biaya hos berbagi WP kali ini, itu sudah setengah seharga hos berbagi WP ini selama satu tahun.
Nanti Juga Bisa Pindah ke VPS Vultr
Selama lapak jasa penerjemah Inggris ke Indonesia ini menggunakan hos berbagi, jadilah ‘mungkin’ akan ada waktu untuk mencoba mencari waktu lagi belajar mengelola VPS. Terlebih lagi sekarang itu ada paket VPS yang murah, Vultr. Sama-sama berlokasi di Singapura (SG). Harganya lebih murah lagi, 2,5 dolar per bulan dibandingkan spesifikasi yang sama di DO yang $5 dolar per bulan.
Hanya saja sekarang belum mau mendaftar akun Vultr, lantaran masih mencari kesempatan yang pas. Masih menunggu promosi yang pas atau kode kupon dari Vultr untuk pelanggan barunya. Toh kalau sudah bosan di hos berbagi, nanti bisa pindah ke Vultr. Rencananya mau menggunakan bantuan EasyEngine.io, kalau masih belum juga hafal atau tahu materi VPS tanpa panel.
SEO? Sudah Lupa Tuh.
Apakah berpindah-pindah hosting akan berpengaruh buruk terhadap efek SEO? Itulah salah satu pertanyaan yang pernah diajukan di sebuah forum. Jawaban singkatnya, tidak. Hanya saja, proses perpindahan arah domain (nameserver) dari hosting lama ke hosting yang baru itu kadang membuat blog tidak bisa diakses sementara waktu. Waktu yang dibutuhkan agar rekaman atau catatan domain selesai berpindah sepenuhnya biasanya bisa sampai 3×24 jam. Nah selama itu pula akan terjadi risiko pergeseran peringkat hasil mesin pencari apabila blog tidak bisa diakes oleh pengunjung.
Bagi blog dan lapak jasa terjemahan Inggris ke Indonesia ini, proses perpindahan ini sudah menjadi sebuah risiko. Namun, beberapa bulan belakangan ini tampaknya skema optimasi mesin pencarian yang digunakan sudah mulai sedikit berbeda. Sehingga walau ada sedikit gangguan OMP, setidaknya nanti juga bisa dioptimalkan kembali. Salah satunya dengan cara tulisan ini. Sengaja ditulis cukup panjang sebagai salah satu trik optimasi yang dipakai. Lagi pula, bulan Maret 2017 yang lalu hanya ada dua tulisan saja yang dihasilkan di lapak terjemahan Indonesia ke Inggris ini.
Bisa Pindah-pindah ke Share Hosting
Sebelumnya sudah dibilang kalau sekarang ini sudah banyak penyedia layanan hos di Indonesia yang cukup bisa diandalkan. Terlebih lagi dengan paket hos berbagi 25 ribu per bulan sudah lebih dari cukup. Toh yang penting adalah ada cadangan di komputer sendiri dan jasa yang digunakan tepercaya.
Kecepatan itu adalah salah satu hal yang harus sangat diperhatikan bagi blog yang menjaga optimasi mesin pencarian. Itulah kenapa langsung percaya dengan layanan WordPress Share Hosting tanpa cPanel yang baru buka. Lokasi mesin sama-sama di Singapura (SG) ditambah kali ini menggunakan layanan CDN gratis dari Cloudflare. Selain kecepatan blog, faktor dompet bisa jadi lebih penting.
Digitalocean mantap tapi takut gak bisa settingnya. Nanti malah banyak waktu yg habis untuk manage vps ketimbang menulis artikel
Btw nice artikel Mas Ridha
terima kasih juga.